Jangan Merasa Paling Bersih
Bismillahirrahmanirrahim...
Sadar atau tidak terkadang dalam hati kita terbesit perasaan kita lebih baik ketimbang orang lain, lebih mulia, lebih suci, lebih banyak amal baik, dst. Ini sebenarnya hal yang manusiawi. Manusia ingin diakui, di hargai. Tapi jangan sampai kita lupa diri, dan membenarkan pikirin yang melintas tersebut. Mengapa harus kita ingkari yuk simak...
Perasaan lebih "bersih" dari orang lain sebenarnya adalah kesalahan yang harus di perbaiki. Kita sebenarnya sedang lupa diri. Ada banyak kesalahan dan kekurangan dalam diri yang sebenarnya kita ingkari, kita lupakan atau tak terlihat oleh diri sendiri.
Kita sebagai manusia tentu punya kekurangan, kesalahan dan tak ada yang sempurna. Oleh karenanya kita tak boleh merasa lebih baik, lebih bersih, lebih suci ketimbang orang lain. Jika dalam hati terlintas, seharusnya kita mengingkari hal tersebut. Lalu coba liat kedalam diri lebih mendalam, liat kesalahan, kekurangan dan cela dama diri. Pasti kita akan menemukan banyak kekurangan jika kita mau jujur dan rendah hati.
Merasa lebih dari orang lain ini sebenarnya awal kehancuran bagi diri. Mengapa? Hal ini jika kita mengiyakan apa yang terlintas dalam hati bahwa kita lebih baik dari orang lain, kadang memunculkan perasaan sombong, ujub, bangga terhadap diri sendiri.
Contoh yang bisa kita ambil pelajarannya adalah kisah Harun. Harun yang kaya raya, merasa harta tersebut iya peroleh karena kepintarannya, kecerdasannya sehingga ia menolak untuk bersedekah. Oleh sebab itu lah Harun di azab dengan di telan seluruh harta bendanya ke dalam bumi. Contoh lain nya adalah Firaun yang merasa mulia bahkan merasa dirinya adalah tuhan yang patut disembah. Kesombongan inilah yang membawanya pada kehancuran.
Dari contoh diatas janganlah kita merasa lebih dari orang lain. Karena kita tak tahu akhir kisah dari seseorang. Bisa jadi yang saat ini terlihat jahat, tidak baik, buruk, dst namun sebelum akhir hayatnya ia memperbaiki diri, beribadah, bertobat dst. Dan sebaliknya saat ini terlihat baik, Soleh, taat, dst namun sebelum wafat ia malah menjadi buruk, bermaksiat dst. Nauzubillah, semoga kita di jauhkan dari akhir yang buruk.
Bukankah ada hadis Nabi yang arti pesannya kurang lebih seperti ini, tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya ada kesombongan walau sebesar biji sawi. Hal ini menunjukkan merasa lebih dari orang lain adalah suatu kesalahan yang perlu kita hindari dan kita perbaiki.
Semoga kita di mudahkan untuk selalu memperbaiki diri, dijauhkan dari perasaan lebih baik ketimbang orang lain.
Semoga bermanfaat....
Kata kunci:
Jangan merasa lebih dari orang lain, merasa bersih, merasa suci, merasa Soleh, lagangan untuk sombong, merasa paling bersih
Sadar atau tidak terkadang dalam hati kita terbesit perasaan kita lebih baik ketimbang orang lain, lebih mulia, lebih suci, lebih banyak amal baik, dst. Ini sebenarnya hal yang manusiawi. Manusia ingin diakui, di hargai. Tapi jangan sampai kita lupa diri, dan membenarkan pikirin yang melintas tersebut. Mengapa harus kita ingkari yuk simak...
Perasaan lebih "bersih" dari orang lain sebenarnya adalah kesalahan yang harus di perbaiki. Kita sebenarnya sedang lupa diri. Ada banyak kesalahan dan kekurangan dalam diri yang sebenarnya kita ingkari, kita lupakan atau tak terlihat oleh diri sendiri.
Kita sebagai manusia tentu punya kekurangan, kesalahan dan tak ada yang sempurna. Oleh karenanya kita tak boleh merasa lebih baik, lebih bersih, lebih suci ketimbang orang lain. Jika dalam hati terlintas, seharusnya kita mengingkari hal tersebut. Lalu coba liat kedalam diri lebih mendalam, liat kesalahan, kekurangan dan cela dama diri. Pasti kita akan menemukan banyak kekurangan jika kita mau jujur dan rendah hati.
Merasa lebih dari orang lain ini sebenarnya awal kehancuran bagi diri. Mengapa? Hal ini jika kita mengiyakan apa yang terlintas dalam hati bahwa kita lebih baik dari orang lain, kadang memunculkan perasaan sombong, ujub, bangga terhadap diri sendiri.
Contoh yang bisa kita ambil pelajarannya adalah kisah Harun. Harun yang kaya raya, merasa harta tersebut iya peroleh karena kepintarannya, kecerdasannya sehingga ia menolak untuk bersedekah. Oleh sebab itu lah Harun di azab dengan di telan seluruh harta bendanya ke dalam bumi. Contoh lain nya adalah Firaun yang merasa mulia bahkan merasa dirinya adalah tuhan yang patut disembah. Kesombongan inilah yang membawanya pada kehancuran.
Dari contoh diatas janganlah kita merasa lebih dari orang lain. Karena kita tak tahu akhir kisah dari seseorang. Bisa jadi yang saat ini terlihat jahat, tidak baik, buruk, dst namun sebelum akhir hayatnya ia memperbaiki diri, beribadah, bertobat dst. Dan sebaliknya saat ini terlihat baik, Soleh, taat, dst namun sebelum wafat ia malah menjadi buruk, bermaksiat dst. Nauzubillah, semoga kita di jauhkan dari akhir yang buruk.
Bukankah ada hadis Nabi yang arti pesannya kurang lebih seperti ini, tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya ada kesombongan walau sebesar biji sawi. Hal ini menunjukkan merasa lebih dari orang lain adalah suatu kesalahan yang perlu kita hindari dan kita perbaiki.
Semoga kita di mudahkan untuk selalu memperbaiki diri, dijauhkan dari perasaan lebih baik ketimbang orang lain.
Semoga bermanfaat....
Kata kunci:
Jangan merasa lebih dari orang lain, merasa bersih, merasa suci, merasa Soleh, lagangan untuk sombong, merasa paling bersih
Comments
Post a Comment