Keajaiban Otak Bag.3


2.3        Hubungan panca indra dengan otak
Kita menjalani seluruh kehidupan kita di dalam otak kita. Orang-orang yang kita lihat, bunga-bunga yang kita cium baunya, musik yang kita dengarkan, buah-buahan yang kita kecap rasanya, rasa basah yang terasa di tangan kita. Semuanya tadi terbentuk di dalam otak kita. Dalam kenyataanya, tak ada warna, bunyi, tidak pula citra di dalam otak kita. Satu-satunya yang ada di dalam otak adalah sinyal-sinyal listrik. Ini artinya kita hidup di sebuah dunia yang terbentuk olah sinyal-sinyal listrik di dalam otak kita. Ini bukanlah sebuah opini atau hipotesis, namun sebuah penjelasan ilmiah tentang bagaimana kita menangkap dan merasakan dunia ini.
Otak manusia saling bekerja sama dengan panca indra dan juga seluruh anggota badan yang kita miliki dalam melakukan kegiatan sehari-hari oleh karena itu setiap manusia memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Howard Gardner, membagi kecerdasan manusia menjadi delapan macam yaitu :
1.      kecerdasan linguistik, kecerdasan seseorang dalam berbahasa lisan maupun tulisan.
2.      kecerdasan matematis, yaitu kecerdasan dalam hal hitung menghitung.
3.      kecerdasan visual, yaitu kecerdasan dalam mengelola informasi visual atau pandang ruang.
4.      kecerdasan kinestetis, yaitu kecerdasan dalam mengelola gerak tubuh.
5.      kecerdasan musikal, yaitu kecerdasan dalam bidang musik.
6.      kecerdasan interpersonal, yaitu kecerdasan dalam bersosialisasi, menjalin hubungan dengan manusia, mengatur orang lain.
7.      kecerdasan intra personal, yaitu kecerdasan memenej, mengembangkan potensi diri.
8.      kecerdasan naturalis, kecerdasan dalam bidang yang berkaitan dengan alam.
2.4         Perbedaan otak
Otak memiliki beberapa perbedaan dalam tulisan ini akan dibahas perbedaan otak dari segi jenis kelamin dan belahan otak (otak kanan/ kiri)
2.4.1       Beda Otak Laki-laki dan Perempuan
Michael Guriaan dalam bukunya What Could He Be Thinking? How a Manage's Mind Really Works menjelaskan, perbedaan antara otak laki-laki dan perempuan terletak pada ukuran bagian-bagian otak, bagaimana bagian itu berhubungan serta cara kerjanya.
Perbedaan mendasar antarkedua jenis kelamin itu adalah:
2.4.1.1  Perbedaan spasial Pada laki-laki otak cenderung berkembang dan memiliki   spasial yang lebih kompleks seperti kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi, dan manipulasi benda-benda fisik. Tak heran jika laki-laki suka sekali mengutak-atik kendaraan.
2.4.1.2  Perbedaan verbal Daerah korteks otak pria lebih banyak tersedot untuk melakukan fungsi-fungsi spasial dan cenderung memberi porsi sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungkan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak laki-laki lebih kecil seperempat ketimbang otak perempuan. Bila otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, otak perempuan bisa memaksimalkan keduanya. Itulah mengapa perempuan lebih banyak bicara ketimbang pria. Dalam sebuah penelitian disebutkan, perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata per hari, sementara pria hanya 7.000 kata!
2.4.1.3  Perbedaan bahan kimia Otak perempuan lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap tenang. Tak aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi ancaman yang melibatkan fisik, sedangkan laki-laki lebih cepat naik pitam. Selain itu, otak perempuan juga memiliki oksitosin, yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain atau dengan benda lebih banyak. Dua hal inimempengaruhi kecenderungan biologis otak pria untuk tidak bertindak lebih dahulu ketimbang bicara. Ini berbeda dengan perempuan.
2.4.1.4  Memori lebih kecil Pusat memori (hippocampus) pada otak perempuan lebih besar ketimbang pada otak pria. Ini bisa menjawab pertanyaan kenapa bila laki-laki mudah lupa, sementara wanita bisa mengingat segala detail.
2.4.2        Belahan Otak Kiri dan Kanan
Keberbakatan, kepandaian dan kreatifitas ditentukan oleh struktur otak. Cerebaral cortex otak dibagi dalam dua belahan, belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpus callosum.
 Belahan otak kanan menguasai dan mengatur belahan kiri badan, sedangkan belahan otak kiri menguasai dan mengatur belahan kanan badan.
Respon, tugas dan fungsi belahan otak kiri dan kanan berbeda dalam menghayati berbagai pengalaman belajar, sebagaimana seseorang mengalami realitas secara berbeda-beda dan unik. Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik (seperti untuk belajar membaca, bahasa, aspek berhitung dari matematika). Jadi bagian otak ini yang digunakan untuk berpikir mengenai hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang warna dan irama. 

Belahan otak kanan berfungsi untuk berpikir holistic, spasial, metaphoric dan lebih banyak menyerap konsep matematika, sintesis, mengetahui secara intuitif, elaborasi, dan variable serta dimensi humanistic mistik. Otak kanan ini mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiranlain yang memerlukankreativitas, orisinalitas, daya cipta, dan bakat artistic. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan dimensi yang mengikat.
Seseorang yang semata-mata menggunakan salah satu sisi otak saja seringkali mengalami kesulitan menggunakan sisi otak yang lain secara bergantian. Karena itulah mereka yang terdidik untuk lebih dominant berpikir secara logis akan cenderung mengabaikan kemampuan kreativitasnya, sehingga akan mengalami keterbatasan kemampuan untuk berpikir di luar batas rasional yang telah diajarkan padanya. Ia akan menjadi seseorang yang berpikir dengan dimensi tunggal dan meyakini bahwa caranya tersebut adalah yang paling efektif.
Misalnya seseorang yang tidak pernah diajarkan untuk menggunakan pola pikir yang logis dan rasional akan menjadi seorang pelukis dan desainer yang hebat, tetapi kurang terbiasa dengan gambar arsitektural yang memerlukan pemikiran logis dengan susunan dan perhitungan analitis.
Juga ditemukan fakta, bahwa salah satu sisi otak yang kurang dipergunakan tersebut diaktifkan, seringkali hasilnya akan menjadi jauh lebih efektif dibandingkan hanya salah satu bagian saja yang aktif. Ternyata, bila kedua sisi otak tersebut dapat bekerja secara bergantian sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi maka akan terjadi suatu sinergi yang memberikan hasil akhir yang lebih baik.

Comments

Popular posts from this blog

Tips Lulus Psikotes

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Memperbaiki Charger Laptop (Terputus)