Beda IC tidak Terprogram dengan IC Terprogram

IC tidak Terprogram (IC dengan Fungsi Tetap)

IC dengan fungsi tetap adalah IC ang dalam pemanfaatannya tidak membutuhkan pemrograman oleh penggunanya. Mengapa demikian? Karena sebuah IC tidak terprogram telah memiliki suatu fungsi khusus dan bersifat tetap (tidak dapat diubah-ubah). IC tidak terprogram terbuat dari bahan semikonduktor, yang didalamnya terkandung berbagai macam komponen dasar elektronika dalam jumlah besar yang seluruhnya terintegrasi dalam satu cip/ IC.

Berbagai macam IC tidak terprogram memiliki berbagai fungsi khusus, contohnya sebagai IC gerbang logika, IC pengubah analog ke digital (ADC), IC pengubah digital ke analog (DAC), IC penguat operasional (op-amp), IC flip-f;op, IC penggerak motor (motor driver) dc, IC penyandi, IC regulator, IC pewaktu (timer), IC electronic erasable programmable read only memory (EEPROM), IC pencacah (counter), IC penyangga (buffer), dan masih banyak fungsi-fungsi lainnya.

Berdasarkan jenis bahan penyusunnya, IC dibedakan menjadi tiga, yaitu IC linier, IC-TTL (transistor transistor logic), dan IC CMOS (complementary metal oxide semicondductor). (hal 149)

IC Terprogram

IC terprogram adalah IC yang dalam pemanfaatannya membutuhkan pemrograman oleh penggunanya. Artinya, untuk dapat mengguakan IC terprogram, kita harus melakukan pengaturan-pengaturan (setting) pada masing-masing pin IC (assembly), bahasa C, dan bahasa BASIC.

Bagaimana bisa sebuah IC dapat diprogram ulang ? IC teprogram dapt diprogram ulang karena memiliki memori kilat (flash memory) yang isinya dapat ditulisi dan dihapus secara berulang-ulang, yang disebut programmable erasabe read only memory (PEROM). Dengan demikian, sebuah IC terprogram mempunyai fungsi yang dapat diubah - ubah sesuai dengan kebutuhan. Hal inilah yang menjadi faktor turunnya harga yang harus dibayarkan jika kita ingin membuat suatu aplikasi elektronik sendiri karena IC tidak terprogram (dalam jumlah yang banyak) dalam pembuatan suatu alat/ aplikasi elektronika dapat kita gantikan dengan sebuah IC terprogram saja. Jika hal ini terjadi, maka penekanan biaya untuk membuat suatu alat/ aplikasi elektronika bisa dilakukan. Mengenai bahan pembuatnya, IC terprogram ini terbuat dari bahan semikonduktor sama seperti IC tidak terprogram. (hal 197-198)

Sumber:
Taufiq Dwi Septian Suyadhi, 2010, “Buku Pintar Robotika”, ANDI Offset, Yogyakarta


Semoga Bermanfaat....

Comments

Popular posts from this blog

Tips Lulus Psikotes

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Program dan Ladder PLC pengisi kotak Apel