Jangan Pernah Sombong

Saat mendapat pujuan dari teman atau orang lain, biasanya kita merasa amat tersanjung, besar kepala, bangga dan terkadang tumbuh benih sombong. Namun bila dikritik ataplagi dicaci kita gak terima banget. Kalau sudah jatuh pada kesombongan harus hati-hati. Karena sombong hanya boleh dimiliki oleh Tuhan, Allah SWT.

Kata sombong jika saya coba definisikan adalah suatu sikap yang merasa paling hebat,paling bisa, paling berkuasa, dst. Sombang membuat sesorang lupa diri, lupa akan kelemahan yang dimiliki, merasa diri sempurna. Karena merasa "paling" tersebut, biasanya orang yang sombong tidak pernah mau kalah dengan orang lain, tapi disini tidak mau mengalah dalam hal yang kurang baik. Contoh: tidak mau kalah dari segi kekuasaan, pengikut, kekayaan,dll. Tapi klo ndak mau mengalah dalam hal yang positif ya ngk masalah, contoh tidak mau kalah dalam berbuat baik, menambah ilmu, beribadah dst. Orang yang sombong terkadang tidak suka untuk dikritik, diberi peringatan apa lagi jika bertolak belakang dengan keingginan mereka. Sebagai contoh pada masa lalu Firaun yang berlaku sewena-wena lalu diberi peringatan melalui Nabi Musa AS, dengan sombong ia malah menantang nabi Musa AS.

Dampak negatif dari sikap sombong bisa dibagi menjadi dua, yaitu dampak bagi diri sendiri dan terhadap lingkungan. Sikap sombong bagi diri sendiri memberi dampak negatif berupa haus terhadap pujian, penghargaan. Bila hal ini hilang atau berbalik menjadi kritik atau cacian maka ia akan marah dan amat cepat kesalnya, karena merasa dirinya paling tinggi, benar,dst. Selain itu karena sikap sombong ini orang seperti ini memiliki kepribadian termotifasi karena lingkuannya, jadi sikap bisa berubah jika tidak berada dikeramaian orang, ngak ikhlas gtu deh. Orang yang sombong biasanya suka dijauhi kebanyakan orang karena sikapnya yang suka nyakitin. Nah, kalau dampak negatif bagi lingkungan diantaranya, merasa paling berkuasa, memandang rendah orang lain, meremehkannya, cendrung bersikap arogan, merasa paling benar. Hal ini pasti berdampak negatif bagi orang disekitarnya (kecuali orangnya setipe sama-sama suka sombong) mulai perasaan orang disekitar yang terluka, kalau orang disakiti bisa melawan masih lebik baik, hitung-hitung biar yang sombong tau diri lagi. Kalau yang ngk bisa ya menjauh aja selagi bisa.

Cepat atau lambat orang yang mempertahankan sifat kesombongannya akan berakhir dengan kehancuran terhadap dirinya sendiri. Penyebabnya ya karena dia melupakan hal yang penting, sebagai makhluk kita ini banyak kekurangan, dan seharusnya selalu berusaha memperbaiki kesalahan dan kekurangan tersebut. Kalau merasa ngak punya kekurangan secara perlahan kekurangan yang "tak terlihat" oleh diri sendiri itu akan menghacurkan. Kalau diibaratkan kaki meja yang telah digerogoti oleh rayap dari dalam secara perlahan dan tak terlihat, tinggal menunggu waktu hingga meja itu terjatuh dengan sendirinya karena salah satu kaki mejanya patah. Seandainya kita berusaha menutupi, memperbaiki diri dengan tidak cepat berbangga apalagi sombong bisa jadi kita akan lebih "bersinar" dari sebelumnya.

Kalau dilacak apa yang menyebabkan seseorang menjadi sombong, yaitu:
*Salah didikan dari orang tua, setiap anak dilahirkan suci, hanya orang tuanyalah yang mengarahkannya mau menjadi seperti apa. Kalau dilihat ini adalah langkah awal, bibit sifat sombong seseorang. Orang tua yang memiliki sifat sombong, arogan, tidak mau mengalah, merasa paling benar secara tidak langsung akan ditiru oleh sang anak, dan dikemudian hari saat ia dewasa ia juga akan berlaku seperti orang tuanya dulu.
*Lingkungan sekita. Lingkungan juga menyebabkan seorang menjadi sombong, mereka yang suka bergaul dengan orang-orang yang sombong biasanya akan tertular menjadi sombong. Omongannya tinggi-tinggi banget, jadi ngak mau kalah bales dengan omongan yang tinggi-tinggi pula.
*Salah bersikaf. Seperti yang disebutkan sebelumnya orang yang sombong merasa dirinya "paling". Pujian yang diberikan orang salah diartikan, terlalu cepat bangga dengan pujian. Namun saat kritik apalagi dicaci sikapnya langsung negatid (marak, rusuh, dll). Orang yang memiliki kekayaan berlebih dan lupa bahwa yang diperolehnya adalah merupakan titipan dan diperoleh dari bantuan banyak orang. Orang yang tampan/cantik lupa bahwa disaat tua besok wajahnya akan berkerut-kerut, apalagi kalau sudah didalam tanah. Orang yang berkuasa lupa bahwa kekuasaan yang diperoleh juga titipan dan bantuan dari banyak orang.

Lalu bagaimana agar sifat sombong berkurang atau bahkan ngak sombong lagi?
* Beberapa langkah berikut semoga bisa membantu menghilangkan sifat sombong kita:
Ingat bahwa kita ini makhluk yang lemah, ada Tuhan, Allah SWT yang hanya oleh sombong. Kita sebagai makhluk amat lemah, dihdapan sesama manusia aja kita amat lemah (dikeroyok 1 lawan 10 umpamanya, hehe...). Kita terlahir dengan amat rentan tak berdaya apa-apa, berharap belaian dan kasih sayang dari orang tua, dan ujung-ujungnya saat samapai usia tua kita juga akan kembali tidak berdaya, dan berkhir dengan kematian.
* Ngak buta dengan kekurangan diri. Hal ini yang suka dilupakan oleh orang yang sombong, yang terlihat hanya kekurangan orang lain saja, tapi kekurangan diri sendiri tidak terlihat. Ibarat pepatah gajah dipelupuk mata tidak terlihat, semut disebrang pulau terlihat jelas (bener ngak tuh?!). Sering-sering instrospeksi diri. Kalau inggin dipuji harus siap untuk dicaci, harus seimbang. Harus bisa dikritik, dinasehati selama itu membawa kita jadi lebih baik.
* Cari lingkungan yang mendukung untuk rendah hati (bukan rendah diri lho ya, beda artinya). Ibarat pepatah padi yang berisi semakin merunduk, pepatah ini mengandug arti orang yang sebenarnya sudah memiliki banyak hal bisa ilmu, kekayaan, kekuasaan dst namun bukannya membanggakan diri, sombong tapi ia malah redah hati, tidak cepat berbanga dan selalu berusaha memperbaiki diri. Jadi kadang ngak kelihatan orang-orang kayak gini, jika dia emang 'mampu'. Contoh realnya nih, jika sekarang kita sehat, coba mampir ke rumah sakit lihat orang yang susah banget karena sakit, bisa jadi hati kita yang sombong meluluh dan bersyukur masih diberi kesehatan,. Yang punya harta berlimpah, coba mampir ke pinggir jalan lihat orang yang ngak punya rumah, pakaian yang usang, ini pasti bisa dong 'mengamplas' hati yang 'kasar', dst yang pada intingya jangan 'menonggak' terus keatas (kecuali dalam hal positif, ilmu, kebaikan, amal, dll) karena bisa bikin leher 'pegal', lihat kebawah agar kita selalu beryukur.
* Berdoa. Setelah berusaha kita ngak boleh lupa dengan doa. Kita berdoa semoga dihindari, dijauhkan dari sifat ini, mohon agar selalu dibimbing dan diberi arahan untuk selalu bersikap rendah hati.

Semoga Bermanfaat....

Comments

Popular posts from this blog

Tips Lulus Psikotes

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Memperbaiki Charger Laptop (Terputus)