Tips Lulus Psikotes

Tahap psikotes biasa dilakukan saat penjaringan penerimaan karyawan baru pada suatu perusahaan. Psikotes ini dilakukan untuk lebih mengenal karakter, kepribadian kita secara umum. Tiap perusahaan akan memiliki kebutuhan karakter atau kpribadiaan tertentu dari calon karyawannya, tergantung dari posisi atau pekerjaan yang akan diberikan. Jadi dalam Psikotes ini ngak ada jawaban yang sifatnya salah atau benar, yang diliat disini adalah kecocokan antara kpribadian dengan tugas atau pekerjaan yang akan diterima. Tentu beda antara akuntan dengan sales, laboran dengan manager, dst. Tiap jenis tugas membutuhkan karakter dan kpribadian khusus tersendiri. Contohnya kalau akuntan dibutuhkan orang yang teliti, tahan didepan komputer berlama-lama, ngak cepet bosen, dst. Kalau posisi sales dibutuhkan orang yang memiliki karakter orang yang supel, mudah bergaul, bisa mempengaruhi orang lain, dst.
Sumber Gambar: latihan-psikotes.blogspot.com

Pada umumnya pada tes psikotes ini perusahan mencari calon karyawan yang memiliki daya tahan tinggi, bisa bekerja dalam tim, memiliki atitude yang baik. Namun untuk posisi tertentu akan berbeda lagi karakter yang dibutuhkan. Dalam psikotes ini kita cukup berusaha menjadi diri kita sendiri, berusaha ngak mengada-ada kpribadian kita, belajar untuk selalu memperbaiki watak atau kepribadian yang kita rasa masih kurang baik.

Biasanya dalam psikotes ada beberapa jenis tes yang dilakukan, yaitu: tes berupa pertanyaan yang jawabanya A atau B. Kita tinggal memilih yang paling mendekati kepribadian kita. Tes selanjtanya bisa menggambarkan pohon atau menggambar orang. Tes lainnya menggambar sesuatu dengan melanjutkan dari garis yang sudah ada dalam 8 kotak, biasa namanya tes Wartegg. Ada juga tes daya tahan, atau biasa disebut tes koran.
Sumber Gambar: dwiagussblog.blogspot.com

Penjelasannya dari masing-masing tes sebagai berikut:
  1. Tes yang berupa pertanyaan yang jawabannya A atau B, kita hanya cukup memilih jawaban mana yang paling mencerminkan kpribadian kita. Jadi usahakan jujur, jadi diri sendiri, jangan jadi orang lain. Harus apa adanya, biar kedepannya kita tidak menyesal sendiri, seandainya lolos dan kenyataannya antara kpribadian kita dengan jenis pekerjaan yang diterima tidak cocok dengan diri kita.
  2. Tes Menggambar Pohon atau orang. Biasanya kedua tes ini dikerjakan dilembaran kosong, menggunakan pensil HB. Pada tes ini sebenarnya ingin ditangkan pemikiran, karakter seseorang yang tersirat dari gambaranya. Jadi bukan masalah bisa menggambar atau tidak. Pernah baca (tapi lupa sumbernya), sebenrnya kita sebagai manusia yang memiliki tubuh sebagai "wadah" dari sebuah jiwa, secara tidak langsung mencerminkan karakter jiwa tersebut bisa dalam bentuk gambar atau tulisan. Contohnya nih, kalau kita orangnya suka ragu-ragu, ada kemungkinan besar kalau kita menggambar kita akan sering membuat garis putus-putus atau dengan diarsir dengan tekanan yang rendah (garis yang terbentuk rabun/ kabur), beda kalau orang yang punya karakter tegas, kalau buar garis penuh keyakinan, sekali gores, dengan tekanan agak dalam (gari yang terbentuk tebal dan jelas). Kalau masalah gambar pohon dan orang penjelasannya akan amat panjang, pada intinya gambaran yang kita buat itu secara ngak langsung akan mencerminkan kpribadian kita. Sedikit rekomendasi kalau gambar Pohon usahakan ditengah-tengah memiliki daun yang besar, pangkal pohon yang besar akar yang lebat. Kalau di ditafsirkan jika gambaran kita seperti itu, orang tersebut pingin terus berkembang, daun dan dahan yang lebat menggambarkan orang tersebut bisa menjadi naungan (berguna) utk orang lain, pangkal pohon yang besar menunjukkan kokoh pendrian, akar yang lebat menunjukan kpribadian yang kokoh, tidak mudah ambruk tertiup angin (cobaan/ ujian) dan selalu ingin menjerap nutrisi (ilmu/pelajaran). Penjelasan lengkap ada kok dibuku-buku yang membahas psikotes utk BUMN atau CPNS.
  3. Tes Wartegg. Kita diminta untuk melanjutkan gambar dari suatu garis atau gambar yang ada pada 8 kotak. Tes ini untuk mengetahui kedalaman kpribadian seseorang, cara menghadapi masalah, memposisikan diri pada lingkungan, dst. Setiap kotak punya makana sendiri-sendiri. Dalam menggambar sebaiknya kita jangan ngurut dari kotak ke 1 sampai ke 8, kalau seperti ini berarti kita memiliki karakter yang kaku, terlalu terpaku prosedur. Tapi jangan juga terlalu loncat-loncat dan acak, kalau seperti ini berarti kita memiliki karakter yang terlalu "kreatif", tidak bisa diatur, dan suka melanggar aturan. Jadi ditengah-tengah aja, ada loncatnya, namun ada yang ngurut. Ada tips, kalau untuk kotak yang ada gambar/ garis yang kaku sebaiknya digambar benda mati, kalau didalam kotak ada garis lekukan digambar makhluk hidup. Dan usahakan jangan menggambar kotak yang kelima untuk yang paling pertama, katanya kalau kita menggambar pertama pada kotak ke lima, kita diduga memiliki kelainan seksual. Waduh kok bisa ya???? Pokokx dihindari gambar yang pertama pada kotak ke 5.
  4. Tes koran atau tes daya tehan. Tahap tes ini biasanya yang paling melelahkan dan menguras tenaga pikiran. Pada tes ini kita diminta menjumlahkan angka satuan yang jika hasilnya belasan cukup ditulis satuannya saja. Sebenarnya tidaklah sulit hanya jumlah soalnya yang amat banyak dan membutuhkan daya tahan yang menyebabkan melelahkan, makanya disebut tes koran, lembarannya besar seperti koran. Yang perlu diperhatikan pada tes kali ini, kita harus berusaha untuk tetap konsisten dalam melakukan penjumlahan, biasanya setiap 10 menit kita diminta membuat garis pembatas, untuk melihat kekonsistenitas kita dalam mengerjakan soal. Jadi usahakan jangan semangat diawal, diawal banyak yang bisa dikerjakan, namun semakin kebelakang semakin sedikit yang bisa dikerjakan, atau sebaliknya. Diusahakan untuk konsisten dari awal sampai akhir. Jangan terkecoh dengan jumlah yang bisa dikejakan,  tapi jangan juga terlalu lambat sehingga yang dapat dikerjakan hanya sedikit.
Untuk mempersiapkan tes prikotes ini sebenarnya kita harus mempersiapkan kepribadian kita, baik karakter, mental dan pemikiran kita. Jadi kalau yang masih kuliah usahakan untuk mengasah kepribadian kita dengan mengikuti organisasi, bukan hanya sekedar ikut, sekedar menjdi anggota, diusahakan untuk mendalami, mencoba memikul tanggung jawab sebagi ketua panitia contohnya, atau sebagai ketua organisasi. Disana kita bisa belajar untuk bekerja dalam tim, kerja dalam tekanan, tanggung jawab, dst. Walaupun hanya satu organisasi yang diikuti namun mendalam dalam berorganisasinya, akan lebih baik dari pada yang sekedar ikut-ikutan di banyak organisasi. Kalau yang udah kedung lulus, ya bisa ikut kegiatan sosial dilingkungan masyarakat rumah, atau mencoba berinteraksi dengan banyak orang dimana pun kita berada. Membaca buku-buku pengembangan diri bisa sangat membantu, menambah wawasan dan memicu kita untuk mencobanya. Jadi kalau sudah tau dari buku, yang paling penting coba dipraktikan agar benar-benar terasa dampaknya bagi kpribadian kita. Memang untuk mengubah kepribadian seseorang itu tidak mudah, butuh waktu dan harus ada niatan dalam diri untuk berubah jadi lebih baik.

Psikotes ini adalah salah satu sarana atau 'alat' untuk menangkap kpribadian seseorang. Namun karena kpribadian setiap orang itu unik dan rumit, tidak ada satu pun dari tes-tes psikotes yang bisa menangkap kpribadian seseorang secara utuh, oleh karenanya ada tahap lanjutan seperti FGD (Focus Group Discusion), atau wawancara. Dengan tes-tes lanjutan tersebut akan diketahui waktak dan karakter kita yang sesungguhnya, karena dilihat langsung oleh si penilai. Untuk yang pernah gagal dalam tes seperti ini jangan pernah putus asa atau menyerah, yang paling penting bagaimana kita untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan jadi lebih baik dikemudian hari....

Selamat Mencoba....
Semoga Bermanfaat....

Comments

Popular posts from this blog

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Memperbaiki Charger Laptop (Terputus)