Menjaga Vakum Turbin
Vakum turbin jika di definisikan dapat di artikan sebagai kemampuan dari mesin pembuat vacum (steam jet, vacum pump) untuk membuat vacum. Vacum ini sangat membantu aliran steam untuk di ubah kembali menjadi air. Penjelasan lengkap sebagai berikut:
Vakum turbin di tiap pembangkit memiliki nilai minimal operasional tersendiri. Jadi tulisan ini tidak bisa jadi patokan, masih berdasarkan pengalaman penulis dan masih opini penulis juga.
Namun nilai vakum sudah pasti bernilai minus (-). Untuk membuat vakum bisa menggunakan pompa, atau memanfaatkan steam berkecepatan tinggi yang biasa disebut steam jet.
Dengan vakum yang optimal maka aliran steam yang telah masuk ke turbin jadi lebih baik. Sisa aliran steam biasa di manfaatkan ulang untuk pemanasan awal untuk air yang masih dingin, dan sebagian besar di ubah kembali menjadi air / melalui proses kondensasi.
Proses kondensasi ini terjadi di kondensat. Jadi dengan vakum yang optimal steam sisa ini akan berkumpul di kondensat dan akan mengalami proses pendinginan sehingga berubah kembali menjadi air. Biasanya proses pendinginan menggunakan aliran air laut atau air sungai yang continue/ berlanjut terus menerus.
Nah untuk menjaga Vakum ini intinya kita harus mengatur segala aliran baik berupa steam dan air yang masuk ke kondensat. Menjaga sirkulasi air pendingin di kondensat tetap optimal, dan selalu memantau kinerja dari alat pembuat vacum (pompa vacum, steam jet, dll)
Beberapa aliran steam atau air yang sering menggangu vakum steam adalah:
Vakum turbin di tiap pembangkit memiliki nilai minimal operasional tersendiri. Jadi tulisan ini tidak bisa jadi patokan, masih berdasarkan pengalaman penulis dan masih opini penulis juga.
Namun nilai vakum sudah pasti bernilai minus (-). Untuk membuat vakum bisa menggunakan pompa, atau memanfaatkan steam berkecepatan tinggi yang biasa disebut steam jet.
Dengan vakum yang optimal maka aliran steam yang telah masuk ke turbin jadi lebih baik. Sisa aliran steam biasa di manfaatkan ulang untuk pemanasan awal untuk air yang masih dingin, dan sebagian besar di ubah kembali menjadi air / melalui proses kondensasi.
Proses kondensasi ini terjadi di kondensat. Jadi dengan vakum yang optimal steam sisa ini akan berkumpul di kondensat dan akan mengalami proses pendinginan sehingga berubah kembali menjadi air. Biasanya proses pendinginan menggunakan aliran air laut atau air sungai yang continue/ berlanjut terus menerus.
Nah untuk menjaga Vakum ini intinya kita harus mengatur segala aliran baik berupa steam dan air yang masuk ke kondensat. Menjaga sirkulasi air pendingin di kondensat tetap optimal, dan selalu memantau kinerja dari alat pembuat vacum (pompa vacum, steam jet, dll)
Beberapa aliran steam atau air yang sering menggangu vakum steam adalah:
- Steam dan air dari gland sealing. Gland seal adalah alat yang berfungsi sebagai pemanas awal air dan membantu proses sealing di di turbin. Nah kita harus menjaga level air di ekuipmen ini di kondisi normal (berbeda-beda).
- Menjaga level air di steam jet di nilai tengah. Steam jet adalah pembuat vakum yang memanfaatkan aliran steam yang mengalir dengan cepat yang mengalir ke udara luar (atmosfer). Sama dengan ekuipmen lain selain memiliki fungsi khusus tersendiri, tiap ekuipmen biasanya berfungsi sebagai pemanas awal air. Nah jika level air di steam ke terlalu tinggi maka akan mengganggu aliran steam ini, sehingga vakum terganggu. Tapi aliran air yang masuk ke kondenser di jaga jangan terlalu besar, yang bisa merusak vakum pula.
- Menjaga level air di low pressure heater (LPH) di posisi optimal, tidak terlalu rendah. Perlakuannya sama seperti dua poin di atas.
- Menjaga pressure dan over flow di control aparatur. Control Aperatus memiliki fungsi untuk sealing turbin. Nah kita jaga preasure di ekuipment ini agar aliran steam dari turbin ke kondensat lancar. Over flow yang mengalir ke kondensat juga di jaga jangan terlalu besar karena dapat mengurangi vakum.
- Menjaga aliran sirkulasi pendingin kondensat pada posisi optimal. Kita harus mensetting aliran air masuk dan keluar agar proses pendinginan optimal. Jangan terlalu rendah, karena mengurangi proses kondensasi, jangan terlalu tinggi, karena aliran air yang terlalu tinggi dapat merusak pipa-pipa kecil yang ada di kondensat.
Mungkin itu dulu yang bisa di share. Dengan di tulis ilmu jadi lebih kita ingat. Menulis ibarat mengikat ilmu. Jika ada kesalahan mohon di kritik dan di koreksi. Terimakasih
Semoga bermanfaat..
Comments
Post a Comment