Mengenal Prinsip Kerja ESP (Elekrostatic Precipitator)
ESP atau singkatan dari Elektrostatik Precipitator adalah suatu alat atau ekuipmen yang bertugas untuk menangkap debu hasil pembakaran bahan bakar fosil (Batu bara) pada suatu sistem PLTU atau pabrik, sehingga mengurangi pencemaran udara ke lingkungan sekitar. Untuk lebih jelasnya sbb:
Debu batu bakar hasil pembakaran sistem boiler mengandung berbagai unsur kimia yang bersifat racun, sehingga perlu di lakukan suatu proses untuk mengurangi debu ini terbuang ke udara lingkungan sekitar. Alat yang di gunakan adalah ESP ini. Dalam sistem ESP ada beberapa bagian penting yang mendukung proses penangkapan debu batu bara.
Beberapa bagian dari ESP adalah:
Debu batu bakar hasil pembakaran sistem boiler mengandung berbagai unsur kimia yang bersifat racun, sehingga perlu di lakukan suatu proses untuk mengurangi debu ini terbuang ke udara lingkungan sekitar. Alat yang di gunakan adalah ESP ini. Dalam sistem ESP ada beberapa bagian penting yang mendukung proses penangkapan debu batu bara.
Beberapa bagian dari ESP adalah:
- Discharge Electroda (DE). Bagian ini adalah yang membuat debu menjadi bermuatan negatif. Biasanya DE berupa besi batangan yang memiliki duri-duri, hal ini untuk mempermudah proses pemberian muatan negatif pada debu. Karena di aliri Arus listrik DC tegangan tinggi DE menghasilkan korona listik yang berpendar.
- Collecting Elektroda (CE) adalah bagian dari ESP yang bermuatan positif berupa plat atau lempengan yang berfungsi untuk menangkap debu yang telah bermuatan negatif. Debu-debu batu bara yang bermuatan ini akan tertarik dan menempel pada plat CE. Debu yang menempel ini nantinya akan di rontok kan menggunakan palu Rapper
- Sumber tegangan beserta isolatornya. Sumber tegangan yang di gunakan ESP adalah tegangan DC 55 - 75 KV. Sebelum di ubah menjadi DC sumber tegangan bersumber dari tegangan AC 480 V yang di naikkan di trafo step up menjadi 55-75 kv. Untuk menjaga dari sort atau konslet di butuhkan isolator untuk menjaganya.
- Rapper. Biasanya berupa paku-paku yang akan memukul plat-plat CE, agar debu yang menempel terjatuh. Mekanisme pemukulan palu memiliki ritme ketukan mengikuti mekanisme dari mekanikal motor penggerak yang terhubung ke palu.
- Hopper. Tempat penampungan debu yang telah terjatuh. Perlu mekanisme khusus agar debu yang sudah jatuh dan terkumpul tidak kembali ke atas atau terbang terbawa flue gas (gas hasil pembakaran, yang mengandung debu). Nanti dari hopeer ini debu yang tertampung akan dialirkan menggunakan udara bertekanan menuju tank penampung debu untuk dilakukan pembuangan.
Secara sederhana prinsip kerja ESP sbb: flue gas (udara hasil pembakaran yang mengandung debu batu bara) akan masuk ke ESP. Pada ESP ada Discharge elektroda (DE) yang memberi muatan pada debu. Debu yang sudah bermuatan negatif akan tertarik dan menempel pada plat collecting Elektroda (CE). Debu yang menempel ini nantinya akan di jatuhkan menggunakan mekanisme palu rapper. Debu yang jatuh akan tertampung di hopper yang nantinya akan di alirkan ke tanki penampungan lanjutan untuk dilakukan pembuangan.
Video berikut bisa membantu pemahaman kita:
Sumber Refrensi:
http://artikel-teknologi.com/electrostatic-precipitator-teknologi-mengendalikan-polusi-abu-fly-ash-dari-boiler/
Semoga bermanfaat...
Kata kunci:
ESP, Electrostatic Precipitator, prinsip kerja ESP, Fungsi ESP, manfaat ESP, mengurangi pulusi debu batu bara
Sumber Refrensi:
http://artikel-teknologi.com/electrostatic-precipitator-teknologi-mengendalikan-polusi-abu-fly-ash-dari-boiler/
Semoga bermanfaat...
Kata kunci:
ESP, Electrostatic Precipitator, prinsip kerja ESP, Fungsi ESP, manfaat ESP, mengurangi pulusi debu batu bara
Gud job
ReplyDelete