Menyambut Pemilu Serentak
Lagi berkisar 2 hari Ita akan mengadakan Pilkada serentak, yaitu hari Rabu, 27 Juni 2018. Kita sebagai warga negara yang baik, harus ikut serta dalam pemilu ini. Namun bukan hanya jadi pemilih yang ikut-ikutan. Agar pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang terbaik.
Masih banyak di antar kita yang tak peduli, acuh tak acuh, memilih menjadi golongan putih/ golpun, tak mau ikut serta memilih. Padahal jika kita ingin pemimpin yang baik tentu kita juga harus berusaha ikut serta dalam pemilihan ini.
Di sistem demokrasi di indonesia, orang yang mendapat suara terbanyak ialah yang menjadi pemenang. Jika melihat sistem ini pemimpin yang terpilih adalah cerminan dari karakter, watak atau sifat pemilih/ masyarakat. Baik buruknya akan bergantung pada kecendrungan masyarakat. Jika masyarakat yang baik yang dominan maka pemimpin yang baik yang akan terpilih dan sebaliknya.
Jadi dalam sistem demokrasi seseorang yang sudah memiliki pendidikan tinggi walau hingga gelar profesor sekalipun, suaranya sama dengan seorang anak SMA yang sudah memilih. Disinilah peran penting dari KPU dalam mencerdaskan pemilih, membangkitkan kesadaran dari masyarakat untuk cerdas dalam memilih.
Hal yang biasa di lakukan KPU untuk mensosialisasikan pemilu biasanya berupa, pemanjangan poster, baliho, pengumuman, iklan atau kegiatan dialog yang di tayangkan stasiun TV. Kita sebagai pemilih yang peduli sebenarnya bisa memanfaatkan fasilitas yang telah di sediakan oleh KPU.
Pada akhirnya 1 suara yang kita miliki berpengaruh terhadap pimpinan yang terpilih. Jangan mudah terpengaruh hanya karena money politik. Kita harus cerdas dalam memilih, mempelajari visi dan misi dari para calon, melihat track record jika yang sudah berpengalaman, melihat karakter para calon saat dialog atau debat terbuka. Selain itu kita sebagai masyarakat harus juga berusaha memperbaiki diri selalu.
Selamat memilih....
Semoga bermanfaat....
Masih banyak di antar kita yang tak peduli, acuh tak acuh, memilih menjadi golongan putih/ golpun, tak mau ikut serta memilih. Padahal jika kita ingin pemimpin yang baik tentu kita juga harus berusaha ikut serta dalam pemilihan ini.
Di sistem demokrasi di indonesia, orang yang mendapat suara terbanyak ialah yang menjadi pemenang. Jika melihat sistem ini pemimpin yang terpilih adalah cerminan dari karakter, watak atau sifat pemilih/ masyarakat. Baik buruknya akan bergantung pada kecendrungan masyarakat. Jika masyarakat yang baik yang dominan maka pemimpin yang baik yang akan terpilih dan sebaliknya.
Jadi dalam sistem demokrasi seseorang yang sudah memiliki pendidikan tinggi walau hingga gelar profesor sekalipun, suaranya sama dengan seorang anak SMA yang sudah memilih. Disinilah peran penting dari KPU dalam mencerdaskan pemilih, membangkitkan kesadaran dari masyarakat untuk cerdas dalam memilih.
Hal yang biasa di lakukan KPU untuk mensosialisasikan pemilu biasanya berupa, pemanjangan poster, baliho, pengumuman, iklan atau kegiatan dialog yang di tayangkan stasiun TV. Kita sebagai pemilih yang peduli sebenarnya bisa memanfaatkan fasilitas yang telah di sediakan oleh KPU.
Pada akhirnya 1 suara yang kita miliki berpengaruh terhadap pimpinan yang terpilih. Jangan mudah terpengaruh hanya karena money politik. Kita harus cerdas dalam memilih, mempelajari visi dan misi dari para calon, melihat track record jika yang sudah berpengalaman, melihat karakter para calon saat dialog atau debat terbuka. Selain itu kita sebagai masyarakat harus juga berusaha memperbaiki diri selalu.
Selamat memilih....
Semoga bermanfaat....
Comments
Post a Comment