Bencana adalah Pengingat
Bencana biasa membawa duka, membuat kita merasakan ketakutan atau bahkan trauma setelahnya. Kita tentu ingin terhindar dari segala jenis atau bentuk bencana. Namun ada kalanya kita tak bisa menghindar atau menolak. Di saat itu perlu kita mengevaluasi diri, bisa jadi bencana adalah suatu peringatan dari Tuhan atas dosa dan kesalahan yang kita perbuat.
Bencana menjadi pengingat bisa di sebabkan oleh ulah kita sendiri. Dari kita yang sering membuat kerusakan di alam, melakukan hal-hal yang tak diperbolehkan oleh Allah, melakukan kesalahan atau dosa yang berulang dan dianggap hal biasa. Kita tak tahu, tapi jadikan momen seperti ini sebagai sarana untuk muhasabah atau evaluasi diri.
Tidak ada bencana yang terjadi secara kebetulan, semua telah di rencanakan oleh -Nya. Tidak untuk mendzolimi hambanya, namun sebagai pengingat agar hambanya yang lupa untuk kembali ingat dan memperbaiki diri. Kita harus berbaik sangka ini adalah salah satu bentuk cinta -Nya kepada hambanya.
Kita harus yakin setelah ada satu kesulitan, kita akan mendapat dua kemudahan. Jika kita segera sadar dan bertobat tentu Allah akan menunjukan jalan keluar dari kesulitan yang kita hadapi. Yakin kedepannya akan membawa kebaikan.
Bencana akan mengingatkan diri, bahwa kita hanya makhluk dan hamba yang amat lemah tak berdaya. Akan meruntuhkan segala kesombongan dan kebanggan dalam hati. Kita tak boleh lupa bahwa ada yang Maha Berkuasa. Bencana menjadi pengingat bagi kita yang suka lupa diri, yang bangga akan dosa dan kesalahan.
Bencana jadi saran kita untuk meningkatkan rasa peduli kita, empati kita kepada saudara-saudara kita yang di timpa musibah. Kita akan tergerak untuk menolong, membantu baik berupa materi atau hanya sekedar doa. Bencana mengingatkan, bahwa kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan, saling tolong menolong. Mengikis segala ego dan sifat individual kita.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari setiap musibah yang terjadi, berusaha memperbaiki diri jadi lebih baik.
Bencana menjadi pengingat bisa di sebabkan oleh ulah kita sendiri. Dari kita yang sering membuat kerusakan di alam, melakukan hal-hal yang tak diperbolehkan oleh Allah, melakukan kesalahan atau dosa yang berulang dan dianggap hal biasa. Kita tak tahu, tapi jadikan momen seperti ini sebagai sarana untuk muhasabah atau evaluasi diri.
Tidak ada bencana yang terjadi secara kebetulan, semua telah di rencanakan oleh -Nya. Tidak untuk mendzolimi hambanya, namun sebagai pengingat agar hambanya yang lupa untuk kembali ingat dan memperbaiki diri. Kita harus berbaik sangka ini adalah salah satu bentuk cinta -Nya kepada hambanya.
Kita harus yakin setelah ada satu kesulitan, kita akan mendapat dua kemudahan. Jika kita segera sadar dan bertobat tentu Allah akan menunjukan jalan keluar dari kesulitan yang kita hadapi. Yakin kedepannya akan membawa kebaikan.
Bencana akan mengingatkan diri, bahwa kita hanya makhluk dan hamba yang amat lemah tak berdaya. Akan meruntuhkan segala kesombongan dan kebanggan dalam hati. Kita tak boleh lupa bahwa ada yang Maha Berkuasa. Bencana menjadi pengingat bagi kita yang suka lupa diri, yang bangga akan dosa dan kesalahan.
Bencana jadi saran kita untuk meningkatkan rasa peduli kita, empati kita kepada saudara-saudara kita yang di timpa musibah. Kita akan tergerak untuk menolong, membantu baik berupa materi atau hanya sekedar doa. Bencana mengingatkan, bahwa kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan, saling tolong menolong. Mengikis segala ego dan sifat individual kita.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari setiap musibah yang terjadi, berusaha memperbaiki diri jadi lebih baik.
Comments
Post a Comment