Candu Media Sosial
Media sosial di jaman yang serba online saat ini bisa dikatakan sebagai kebutuhan bagi sebagian orang. Banyak orang yang memiliki akun di berbagai media sosial. Tujuannya biasanya untuk menjalin persahabatan dengan keluarga, sahabat, kerabat melalui jaringan online.
Banyak manfaat yang bisa kita peroleh darinya. Tapi kita harus bisa bijak dalam memanfaatkan berbagai media sosial ini. Karena seperti yang lainnya dalam media sosial serahin banyak hal positif, banyak juga hal negatifnya. Jadi kita harus bisa memilih dan memilah.
Biasanya pada media sosial banyak hal yang berbau pornografi, berita bohong atau hoax, informasi yang bersifat profokatif, atau konten yang tak cocok untuk anak-anak.
Namun walaupun banyak efek negatifnya, media sosial jika kita gunakan untuk hal positif dan bermanfaat tentu bolehlah kita gunakan. Miliki nilai-nilai, prinsip yang baik dan benar dalam menggunakan medsos.
Medsos bisa jadi sarana seseorang untuk berbagai momen bahagia, tempat minta saran, membagi informasi menarik, hingga curhat yang tak layak untuk di bagi. Beberapa poin tersebut menjadi alasan seseorang merasa senang menggunakan medsos. Seseorang bisa mendapat perhatian, merasa dihargai, sarana mengungkapkan perasaannya.
Karena berbagai kesenangan di medsos, kita kadang tanpa terasa sudah menjadi seorang yang candu menggunakannya. Seakan kalau tak mermain medsos, ada kebahagian atau kesenangan yang berkurang atau bahkan hilang.
Waktu tanpa terasa banyak di gunakan untuk membuka media sosial. Dari mengupdate status, menjawab komen teman, atau hanya sekedar stalking atau lihat-lihat seratus teman di medsos.
Boleh saja menggunakan medsos, tapi jangan sampai lupa waktu, lupa kewajiban, lupa akan hal yang lebih positif dan bermakna.
Yah bisa dibilang godaan di jaman now. Waktu terlewat tanpa terasa yang ternyata habis hanya untuk melihat sesuatu yang sifatnya hanya hiburan.
Yang berbahaya, ada lho orang yang candu di media sosial yang menyebabkan gangguan kepribadian. Ia di media sosial begitu lantang bersuara, aktif dalam berkomunikasi, dari update status, komen-komen. Namun di kesehariannya ia adalah orang yang pendiam, tertutup. Jadi seakan memiliki 2 kepribadian. Di dunia nyata berbeda dengan yang di dunia Maya.
Semoga kita bisa lebih menghargai waktu, jangan buat pikiran menjadi bingung, sedih, galau karena banyaknya informasi yang tak terarah dan cendrung negatif.
Semoga bermanfaat....
Banyak manfaat yang bisa kita peroleh darinya. Tapi kita harus bisa bijak dalam memanfaatkan berbagai media sosial ini. Karena seperti yang lainnya dalam media sosial serahin banyak hal positif, banyak juga hal negatifnya. Jadi kita harus bisa memilih dan memilah.
Biasanya pada media sosial banyak hal yang berbau pornografi, berita bohong atau hoax, informasi yang bersifat profokatif, atau konten yang tak cocok untuk anak-anak.
Namun walaupun banyak efek negatifnya, media sosial jika kita gunakan untuk hal positif dan bermanfaat tentu bolehlah kita gunakan. Miliki nilai-nilai, prinsip yang baik dan benar dalam menggunakan medsos.
Medsos bisa jadi sarana seseorang untuk berbagai momen bahagia, tempat minta saran, membagi informasi menarik, hingga curhat yang tak layak untuk di bagi. Beberapa poin tersebut menjadi alasan seseorang merasa senang menggunakan medsos. Seseorang bisa mendapat perhatian, merasa dihargai, sarana mengungkapkan perasaannya.
Karena berbagai kesenangan di medsos, kita kadang tanpa terasa sudah menjadi seorang yang candu menggunakannya. Seakan kalau tak mermain medsos, ada kebahagian atau kesenangan yang berkurang atau bahkan hilang.
Waktu tanpa terasa banyak di gunakan untuk membuka media sosial. Dari mengupdate status, menjawab komen teman, atau hanya sekedar stalking atau lihat-lihat seratus teman di medsos.
Boleh saja menggunakan medsos, tapi jangan sampai lupa waktu, lupa kewajiban, lupa akan hal yang lebih positif dan bermakna.
Yah bisa dibilang godaan di jaman now. Waktu terlewat tanpa terasa yang ternyata habis hanya untuk melihat sesuatu yang sifatnya hanya hiburan.
Yang berbahaya, ada lho orang yang candu di media sosial yang menyebabkan gangguan kepribadian. Ia di media sosial begitu lantang bersuara, aktif dalam berkomunikasi, dari update status, komen-komen. Namun di kesehariannya ia adalah orang yang pendiam, tertutup. Jadi seakan memiliki 2 kepribadian. Di dunia nyata berbeda dengan yang di dunia Maya.
Semoga kita bisa lebih menghargai waktu, jangan buat pikiran menjadi bingung, sedih, galau karena banyaknya informasi yang tak terarah dan cendrung negatif.
Semoga bermanfaat....
Comments
Post a Comment