Krisis Ekonomi Melanda Beberapa Negara

Belakangan kita sering mendengar berita mengenai krisis ekonomi di Turki. Turki mengalami inflasi yang bisa dibilang tinggi. Harga mata uangnya turun, dari awalnya 1 US dolar dapat ditukar menjadi berkisar 2 lira (mata uang Turki), sekarang 1 USD mendapat 6 lira. Apa yang jadi penyebabnya?

Jika di Turki penyebab melemahnya mata uang kita dikarenakan adanya kebijakan Amerika untuk meningkatkan pajak impor logam hingga 50%. Hal ini di picu karena tuntutan Amerika untuk di bebaskan nya pendeta Brunson asal Amerika yang di dalam Turki karena diduga terkait kelompok teroris yang membuat kudeta pada pemerintah tahun 2016, ditolak oleh pemerintah Turki.
Sumber gambar: Viva.co.id

Presiden Turki Erdogan, bersikap kukuh tak mau di intervensi oleh pihak negara manapun. Malah ia berani menyatakan untuk melawan kebijakan Amerika tersebut. Ia meminta warganya untuk menukarkan dolar ke lira, tidak menggunakan produk smartphone Amerika merk Apple beralih ke Samsung, dan beberapa kebijakan lain untuk menantang kebijakan Amerika tersebut.

Tentu hal ini membuat para pelaku pasar atau investor menjadi khawatir atas kebijakan Turki ini. Dampaknya banyak investor yang ragu untuk berinvestasi di Turki.

Memang sih kalau kita baca dan cari info lebih lanjut krisis ekonomi Turki sudah terjadi jauh sebelum kejadian penahanan pendeta Brunson. Namun momen kejadian ini memperparah keadaan ekonomi Turki.

Nagara lain pun ada yang lebih parah krisis ekonominya, yaitu negara Venezuela. Inflasi di negara tersebut terjadi hingga 1 juta %. Yang membuat harga-harga barang disana meroket.

Jika di Venezuela disebabkan oleh harga minyak dunia yang anjlok. Kita ketahui negara Venezuela adalah negara yang mengandalkan sektor industri minyak sebagai penghasilan utama negara. Venezuela adalah negara yang memiliki cadangan minyak terbanyak di dunia. Selain itu adanya konflik dengan Amerika juga memperparah krisis ekonomi.

Krisis ekonomi di Venezuela membuat banyak warganya mengungsi ke negara tetangga seperti Kolombia, atau berazil. Berharap dapat kehidupan yang. Lebih baik disana.

Karena krisis di Venezuela ini masyarakat disana lebih memilih sistem barter, karena nilai mata uang yang sudah tak berharga. Banyak warga disnaa malah membuat kerajinan tangan berupa tas atau yang lainnya dari uang Venezuela. Kebutuhan sehari-hari atau makanan pokok sulit di peroleh disana.

Contohnya saja untuk membeli popok bayi saja kita harus mengeluarkan uang 8 juta uang Venezuela. Belum lagi harga barang-barang yang lain.

Kita berharap di Indonesia krisis ekonomi seperti di Venezuela tidak terjadi. Walau memang mata uang Rupiah terhadap dolar terus melemah.  Untuk hari ini 1 September 2018, 1 USD = 14700 an rupiah.

Kita perlu bersyukur atas apa yang kita miliki di Indonesia. Tidak lupa berbagi dengan sesama, dan mungkin kita perlu menginvestasikan uang kita dalam bentuk barang, tidak hanya di tabung. Membeli Emas contohnya. Ya setidaknya kita ada persiapan untuk menghadapi krisis ekonomi jika terjadi.

Jika ada kesalahan dari tulisan ini mohon kritik dan saran yang membangun. Mohon maaf jika ada kesalahan.

Semoga bermanfaat....

Comments

Popular posts from this blog

Tips Lulus Psikotes

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Memperbaiki Charger Laptop (Terputus)