Pemilu Capres-cawapres 2019
Berita di berbagai media belakangan ini terfokus pada sosok-sosok calon presiden dan calon wakil presiden. Kita ketahui pada pihak petahana ada pak Jokowi dan Ma'ruf Amin dan kubu penantang ada pak Prabowo dan Sandiaga Uno. Tentu amat menarik untuk selalu diikuti perkembangan informasi dari kedua kubu ini.
Tiap kubu memiliki keunggulan masing masing-masing, memiliki kekuatan dan daya tarik tersendiri. Kalau pak Jokowi sosok yang sudah dikenal masyarakat yang dengan image merakyatnya, pak Ma'ruf Amin yang sosok ulama. Kalau pak Prabowo sosok yang tegas, pak sandi sosok muda yang memiliki kemampuan manajerial bisnis yang baik.
Seperti yang kita ketahui untuk pemilihan presiden kali ini isu SARA begitu kuat. Ada pandangan pemerintah yang tidak berpihak pada ulama, terpaan mengenai isu agama memang begitu kuat dan kental. Ini bisa di sebabkan beberpa beberpa yang terjadi sebelumnya, contohnya kasus pemilu Jakarta yang menjerat ahok.
Terlepas dari itu, kita sebagai pemilih harus belajar bijak, saling menghargi, menjaga persatuan dan menghindari perpecahan. Kita harus mempelajari visi dan misi dari setiap kubu, mana yang paling cocok di hati dan pikiran itulah yang kita pilih. Perbedaan pilihan ini sebaiknya bukan menjadi hal yang membuat kita bermusuhan antar keluarga, saudara atau teman.
Kita tentu berharap siapa yang kelak terpilih adalah yang terbaik. Yang benar-benar amanah, mensejahterakan rakyat, dan segala janjinya selalu diupayakan untuk direalisasikan dan diwujudkan, bukan hanya wacana.
Siapapun yang kalah dalam pemilihan presiden ini, bisa menerima, legowo atau berlapang dada dan selalu memperbaiki diri. Menjadi oposisi yang kritis dalam mengawasi kebijakan pemerintah. Mengkritik yang membangun di sertai solusi dari permasalahan yang ada. Dengan demikian tercipta sinergi yang saling membangun bangsa Indonesia.
Semoga bermanfaat....
Tiap kubu memiliki keunggulan masing masing-masing, memiliki kekuatan dan daya tarik tersendiri. Kalau pak Jokowi sosok yang sudah dikenal masyarakat yang dengan image merakyatnya, pak Ma'ruf Amin yang sosok ulama. Kalau pak Prabowo sosok yang tegas, pak sandi sosok muda yang memiliki kemampuan manajerial bisnis yang baik.
 |
| Sumber gambar: Medan Tribunnews.com |
Terlepas dari itu, kita sebagai pemilih harus belajar bijak, saling menghargi, menjaga persatuan dan menghindari perpecahan. Kita harus mempelajari visi dan misi dari setiap kubu, mana yang paling cocok di hati dan pikiran itulah yang kita pilih. Perbedaan pilihan ini sebaiknya bukan menjadi hal yang membuat kita bermusuhan antar keluarga, saudara atau teman.
Kita tentu berharap siapa yang kelak terpilih adalah yang terbaik. Yang benar-benar amanah, mensejahterakan rakyat, dan segala janjinya selalu diupayakan untuk direalisasikan dan diwujudkan, bukan hanya wacana.
Siapapun yang kalah dalam pemilihan presiden ini, bisa menerima, legowo atau berlapang dada dan selalu memperbaiki diri. Menjadi oposisi yang kritis dalam mengawasi kebijakan pemerintah. Mengkritik yang membangun di sertai solusi dari permasalahan yang ada. Dengan demikian tercipta sinergi yang saling membangun bangsa Indonesia.
Semoga bermanfaat....
Comments
Post a Comment