Dampak Buruk Belanja Online
Di era digital saat ini kita mulai mengenal dengan istilah E-Commerce atau bisnis online. Kita sudah mulai mengenal beberapa platform jual beli online. Dari Tokopedia, lazada, Bukalapak, shopee, JDid, dst. Semua merupakan Marketplace tempat jual beli ABG menawarkan berbagai produk. Tapi apa ya dampak buruk belanja Online?
Belanja online bagi sebagian orang sudah merupakan hal biasa, sudah terbiasa dan lebih memilih berbelanja online. Walau sih emang jual beli secara offline tak bisa tergantikan. Belanja online memberi banyak kemudahan dalam memilih, variasi yang lebih banyak dan harga yang lebih terjangkau.
Banyaknya promo dari beberapa platform belanja online menjadi penarik yang sangat menggoda. Dari potongan harga, cashback, gratis ongkir. Ini membuat kita akan tertarik untuk berbelanja online.
Namun sadar atau tidak karena banyak variasi pilihan, model dan harga yang amat bersaing, kita terkadang bingung untuk membuat pilihan barang mana yang kita beli. Kita jadi sibuk melihat-lihat barang di berbagai toko, melihat komen atau foto dari pembeli untuk meyakinkan diri. Tak terasa waktu yang kita habiskan jadi lebih banyak. Karena kebingungan terkadang kita malah tak jadi membeli. Mubazir waktu deh jadinya.
Belum lagi karena diskon yang menggiurkan, apalagi jika ada event atau promo acara tertentu. Kita jadi begitu inggin membeli barang dengan harga promo, walau sebenarnya kita tak membutuhkannya. Kita membeli karena terdorong nafsu atau keinginan memperoleh diskon. Ujungnya barang hanya jadi pajangan atau tersimpan saja. Ujungnya kita jadi lebih boros.
Mengetahui perbandingan antara harga beli offline atau ditoko sekitar kita tinggal dengan beli online, kita lebih kecendrungan membeli secara online. Sebabnya harga di toko online jauh lebih murah, mungkin karena di toko grosiran. Ini bagi yang sudah mengerti ya, antara harga offline dan online. Jadi kita cendrung berbelanja secara online, dan toko offline di sekitar kita jadi kurang laku.
Dampak lainnya jika salah memilih toko atau penjual online, terkadang kita kecewa karena antara barang yang di inginkan dan yang dikirim tidak sesuai, tidak seperti yang digambar atau yang dipesan. Masih mending jika masih bisa dipakai, kalau beli baju salah ukuran terkadang baju yang kita beli tak bisa kita gunakan.
Selain dampak di atas, dalam proses pengiriman yang rawan mengalami kerusakan, utamanya pada barang elektronik atau pecah belah. Apabila mengalami kerusakan oleh kurir kerusakan biasanya jadi tanggung jawab pembeli, pihak penjual atau kurir terkadang sulit untuk dimintai pertanggungjawabannya. Memang sih beberapa platform jual beli atau layanan pengaduan atau komplain. Namun harus mempelajari proses komplain dan memenuhi segala persyaratannya. Kadang proses ini yang tidak diketahui pembeli. Yang ujungnya kerugian ditanggung pembeli.
Ya, itu lah beberapa dampak buruk berbelanja online. Disini kita lah yang harus bijak dalam memilih dan bersikap saat berbelanja secara online. Jangan boros, atau tak hati-hati dalam berbelanja online.
Semoga bermanfaat....
Belanja online bagi sebagian orang sudah merupakan hal biasa, sudah terbiasa dan lebih memilih berbelanja online. Walau sih emang jual beli secara offline tak bisa tergantikan. Belanja online memberi banyak kemudahan dalam memilih, variasi yang lebih banyak dan harga yang lebih terjangkau.
Sumber gambar: halallifestyle.id |
Banyaknya promo dari beberapa platform belanja online menjadi penarik yang sangat menggoda. Dari potongan harga, cashback, gratis ongkir. Ini membuat kita akan tertarik untuk berbelanja online.
Namun sadar atau tidak karena banyak variasi pilihan, model dan harga yang amat bersaing, kita terkadang bingung untuk membuat pilihan barang mana yang kita beli. Kita jadi sibuk melihat-lihat barang di berbagai toko, melihat komen atau foto dari pembeli untuk meyakinkan diri. Tak terasa waktu yang kita habiskan jadi lebih banyak. Karena kebingungan terkadang kita malah tak jadi membeli. Mubazir waktu deh jadinya.
Belum lagi karena diskon yang menggiurkan, apalagi jika ada event atau promo acara tertentu. Kita jadi begitu inggin membeli barang dengan harga promo, walau sebenarnya kita tak membutuhkannya. Kita membeli karena terdorong nafsu atau keinginan memperoleh diskon. Ujungnya barang hanya jadi pajangan atau tersimpan saja. Ujungnya kita jadi lebih boros.
Mengetahui perbandingan antara harga beli offline atau ditoko sekitar kita tinggal dengan beli online, kita lebih kecendrungan membeli secara online. Sebabnya harga di toko online jauh lebih murah, mungkin karena di toko grosiran. Ini bagi yang sudah mengerti ya, antara harga offline dan online. Jadi kita cendrung berbelanja secara online, dan toko offline di sekitar kita jadi kurang laku.
Dampak lainnya jika salah memilih toko atau penjual online, terkadang kita kecewa karena antara barang yang di inginkan dan yang dikirim tidak sesuai, tidak seperti yang digambar atau yang dipesan. Masih mending jika masih bisa dipakai, kalau beli baju salah ukuran terkadang baju yang kita beli tak bisa kita gunakan.
Selain dampak di atas, dalam proses pengiriman yang rawan mengalami kerusakan, utamanya pada barang elektronik atau pecah belah. Apabila mengalami kerusakan oleh kurir kerusakan biasanya jadi tanggung jawab pembeli, pihak penjual atau kurir terkadang sulit untuk dimintai pertanggungjawabannya. Memang sih beberapa platform jual beli atau layanan pengaduan atau komplain. Namun harus mempelajari proses komplain dan memenuhi segala persyaratannya. Kadang proses ini yang tidak diketahui pembeli. Yang ujungnya kerugian ditanggung pembeli.
Ya, itu lah beberapa dampak buruk berbelanja online. Disini kita lah yang harus bijak dalam memilih dan bersikap saat berbelanja secara online. Jangan boros, atau tak hati-hati dalam berbelanja online.
Semoga bermanfaat....
Comments
Post a Comment