Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram
Puasa Asyura pada tahun 2018 ini jatuh pada tanggal 20 September, tepatnya di hari Kamis besok. Bia kita semangat dalam menjalaninya dirasa perlu untuk lebih mengenal puasa Asyura ini berserta keutamaannya.
Puasa Asyura sudah di lakukan oleh orang-orang Quraisy sejak masa jahiliah. Setelah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam berhijrah ke Madinah Rasul memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa Asyura. Sebelum di wajibkan puasa Ramadhan, puasa Asyura merupakan puasa yang di wajibkan.
Di Madinah Rasulullah menemukan umat Yahudi juga melaksanakan puasa Asyura, ketika di tanya mengenai alasannya, mereka menjawab:
Keistimewaan puasa Asyura adalah puasa yang dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu, bukan dosa besar atau kesyirikan.
Untuk membedakan puasa Asyura seperti yang dilakukan kaum Yahudi, Rasulullah berkeinginan untuk menyelisihinya dengan puasa sehari sebelum puasa Asyura di tahun depan sebelum belia wafat. Namun sebelum itu Rasulullah telah wafat. Puasa pengiring itu adalah Puasa Tasu'a pada tanggal 9 Muharram.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata, “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada hari itu, mereka berkomentar, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah SAW pun menjawab, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi SAW sudah wafat” (HR. Muslim no. 1916).
Oleh karenanya yuk kita mengejar keutamaan puasa di bulan Muharram ini. Puasa Tasu'a dan Asyura.
Sumber Refrensi:
http://m.tribunnews.com/amp/nasional/2018/09/17/jadwal-puasa-asyura-10-muharram-1440-h2018-jatuh-pada-kamis-20-september-doa-niat-dan-keutamaan?page=all
http://www.infaqdakwahcenter.com/m/article/291/tanggal-910-muharram-adalah-hari-tasua-dan-asyura-ayo-puasa-sunnah-bisa-menghapus-dosa-setahun/
Puasa Asyura sudah di lakukan oleh orang-orang Quraisy sejak masa jahiliah. Setelah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam berhijrah ke Madinah Rasul memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa Asyura. Sebelum di wajibkan puasa Ramadhan, puasa Asyura merupakan puasa yang di wajibkan.
Di Madinah Rasulullah menemukan umat Yahudi juga melaksanakan puasa Asyura, ketika di tanya mengenai alasannya, mereka menjawab:
هُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
“Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah”. Nabi bersabda : “Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga." (HR. Bukhari; No: 1865 & Muslim, No: 1910)
Abu Musa al-Asy’ari mengatakan:
كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ يَوْمًا تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَتَتَّخِذُهُ عِيدًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوهُ أَنْتُمْ
“Hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan dijadikan oleh mereka sebagai hari raya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda: “Berpuasalah kamu sekalian pada hari itu." (H.R. Bukhari, No: 1866; Muslim, No: 1912)
Keistimewaan puasa Asyura adalah puasa yang dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu, bukan dosa besar atau kesyirikan.
Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
”Puasa hari Asyura, saya berharap kepada Allah, puasa ini menghapuskan (dosa) setahun yang telah lewat.” (HR. Muslim 1162).
Untuk membedakan puasa Asyura seperti yang dilakukan kaum Yahudi, Rasulullah berkeinginan untuk menyelisihinya dengan puasa sehari sebelum puasa Asyura di tahun depan sebelum belia wafat. Namun sebelum itu Rasulullah telah wafat. Puasa pengiring itu adalah Puasa Tasu'a pada tanggal 9 Muharram.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata, “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada hari itu, mereka berkomentar, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah SAW pun menjawab, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi SAW sudah wafat” (HR. Muslim no. 1916).
Oleh karenanya yuk kita mengejar keutamaan puasa di bulan Muharram ini. Puasa Tasu'a dan Asyura.
Sumber Refrensi:
http://m.tribunnews.com/amp/nasional/2018/09/17/jadwal-puasa-asyura-10-muharram-1440-h2018-jatuh-pada-kamis-20-september-doa-niat-dan-keutamaan?page=all
http://www.infaqdakwahcenter.com/m/article/291/tanggal-910-muharram-adalah-hari-tasua-dan-asyura-ayo-puasa-sunnah-bisa-menghapus-dosa-setahun/
Comments
Post a Comment