Andai Aku jadi Presiden

Jika seorang anak kecil di tanya jika sudah besar ingin menjadi apa? Tak jarang banyak di antara mereka akan menjawab ingin menjadi Presiden !. Wah, yang dulu menjawab ingin jadi presiden pasti masih mengingatnya. Tapi apa benar untuk menjadi presiden itu mudah? Enak dan nyaman dalam menjalaninya?
Sumber Gambar: politicsandwar.wikia.com

Presiden adalah pemimpin tertinggi pada suatu negeri. Kebijakan dan keputusannya sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat yang di pimpinnya. Memiliki tanggung jawab, wewenang dan kekuasaan yang amat luas dan besar.

Bagi sebagian orang yang ingin menjadi pimpinan, menjadi presiden adalah salah satu jalan untuk mendapatkan kekuasaan. Jika kekuasaan dan wewenang sebagai presiden di gunakan secara benar, bijaksana, adil tentu dampaknya amat positif, mensejahterakan, memberi keadilan, rasa aman kepada masyarakat.

Namun sebaliknya jika kekuasaan sebagai presiden hanya di gunakan untuk kepentingan pribadi dan golongan, memperkaya diri, dst. Tentu presiden tipe seperti ini akan menyengsarakan rakyat yang di pimpinnya, selain itu sudah pasti dibenci masyarakat yang di pimpinnya.

Dari sedikit pemaparan di atas jabatan sebagai presiden bukanlah hal yang mudah untuk di emban. Tanggung jawab yang begitu besar harus siap untuk dijalankan secara baik dan benar.

Tuh kan jadi presiden itu tak se-enak yang di perkirakan. Kalau sedikit dijabarkan beberapa hal yang tak mengenakkan seandainya jadi presiden nih:

  • Waktu untuk beristirahat dan tidur berkurang. Kita ketahui sebagai seorang presiden memiliki tanggung jawab yang besar, tentu butuh koordinasi, fungsi kontrol dan evaluasi yang sangat luas dan banyak. Rapat, pertemuan, diskusi dengan banyak pihak jadi kesehariannya.
  • Tekanan yang begitu besar. Tekanan ini tentu dari berbagai pihak, entah masyarakat yang di pimpin, partai politik koalisi atau oposisi. Tekanan dari berbagai pihak ini jika tak dikelola dan di management secara baik tentu membantu dampak kesehatan mental dan fisik seseorang.
  • Privasi diri yang berkurang. Tentu kita ketahui menjadi orang nomor satu di suatu negara pasti menjadi sorotan banyak pihak, utamanya oleh media. Semua gerak gerik akan dicari tahu dan di beritakan.
  • Waktu dengan keluarga berkurang. Banyaknya tugas dan tanggungjawab tentu menyebabkan waktu untuk keluarga akan berkurang. Pulang malam atau perjalanan dinas keluar daerah membuat seorang presiden jarang berkumpul dengan keluarganya.
  • Tanggung jawab di akhirat akan lebih besar. Kelak di akhirat kepemimpinan seseorang akan di tanya secara rinci dan detail. Kalau jadi pemimpin bisa adil dan bertanggung jawab jalan di akhirat malah amat di permudah, dan sebaliknya.
Tuh dari beberapa hal diatas keliatan kan sebenarnya jadi presiden itu tak mudah dan tak se-enak yang di bayangkan. Harus siap capek pikiran-fisik, tekanan pikiran dan perasaan, dst. 

Jangankan untuk jadi presiden jadi seorang pemimpin di sekala yang lebih kecil saja sudah terasa bebannya. Jadi ketua OSIS, ketua BEM, ketua RT, dst. Tiap tingkatan memiliki tanggung jawab dan beban yang harus bisa dikelola. Beban yang pun sudah terasa cukup merepotkan. 

Oleh karenanya kita perlu menghargai dan memberikan apresiasi kepada siapa pun yang berani untuk menjabat menjadi pemimpin, kita ingatkan jika ada salah dan kekurangan, suport dengan cara kita semampunya.

Semoga bermanfaat....


Comments

Popular posts from this blog

Tips Lulus Psikotes

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Memperbaiki Charger Laptop (Terputus)