Belajar Cepat atau Belajar Efektif?

Belajar bagi sebagian orang bisa menjadi hal menyenangkan, namun ada pula yang menganggapnya sebagai beban. Mungkin yang membedakan materi yang di pelajari, bagai mana cara pengajarannya atau metode belajarnya.
Sumber gambar: Hipwee.com

Kebanyakan kita pasti ingin cepat memahami sesuatu, mengerti suatu pelajaran dalam waktu yang cepat dan singkat. Oleh karenanya terkenal istilah SKS (Sistem Kebut Semalam). Kita sering mengalaminya saat beberapa hari, bahkan sehari sebelum ujian.

Tapi apakah benar metode belajar seperti itu? Belajar cepat terlihat efektif disaat mendesak. Namun ada banyak hal yang perlu di korbankan. Biasanya waktu istirahat kita, kepala yang tiba-tiba terasa penuh, bahkan sampai pusing dan akhirnya stress.

Belajar cepat biasanya ilmu yang di peroleh lebih cepat untuk menghilang dan lupa. Memang sih terkadang sangat efektif jika di gunakan hanya pada waktu tertentu saja, contohnya saat ulangan. Tapi untuk jangka panjang sepertinya kurang baik, belum lagi dampak buruk berupa rasa tertekan atau strees.

Belajar efektif terkadang bisa memberi dampak yang lebih baik, selain dari waktu yang di gunakan lebih optimal, ingatan terhadap ilmu yang dipelajari lebih tahan lama. Kalau belajar efektif sepertinya perlu pembiasaan, butuh latihan yang berkelanjutan, menikmati proses, rajin melakukan pengulangan.

Belajar efektif ini di tiap orang memiliki pola tersendiri. Namun dari penulis ada beberapa hal yang perlu kita coba:

  • Usai mempelajari sesuatu usahakan untuk mengikatnya dengan mencatatnya.
  • Luangkan waktu untuk melakukan pengulangan atas ilmu, catatan atau pelajaran yang dipelajari.
  • Rutin melakukan latihan.
  • Melakukan latihan, pengulangan, membaca materi secara rutin dan berkelanjutan, walau itu hanya sebentar.
  • Menikmati proses, jangan terlalu terfokus pada hasil. Jika gagal tak terlalu kecewa atau tertekan.
  • Hargai usaha diri sendiri yang telah dilakukan. Memberi hadiah sederhana terhadap diri sendiri atas pencapaian atau proses yang dilakukan.
  • Miliki partner untuk belajar dan berlatih. Ini tentu akan memotivasi untuk belajar, bisa saling mengkoreksi dan memperbaiki proses belajar.
  • Memanfaatkan waktu secara optimal, namun juga menjaga keseimbangan. Usahakan waktu istirahat tetap cukup, rekreasi, olahraga, dll.
  • Melakukan evaluasi proses dan pencapaian. Dalam proses belajar, target yang telah di tentukan perlu kita coba nilai sendiri perkembangannya, proses dan pencapaiannya. Harapannya kita selalu termotivasi untuk melakukan perbaikan dan perkembangan.
Tulisan ini jadi pengingat untuk penulis sendiri, terkadang masih sulit untuk belajar efektif. Perlu terus belajar dan berlatih. Yang terpenting kita berusaha untuk menikmati proses belajar, menghargai apa yang telah dilakukan, jangan jadikan hasil sebagai tujuan utama.

Semoga bermanfaat....

Comments

Popular posts from this blog

Tips Lulus Psikotes

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Memperbaiki Charger Laptop (Terputus)