Jangan "Buta" Karena Cinta

Cinta adalah perkara hati yang begitu sulit untuk dijabarkan dalam bentuk kata-kata. Cinta juga ngak ada matinya, gak ada habisnya untuk dibahas, selalu menjadi topik hangat di sepanjang waktu. Seru banget untuk dibahas. Dari kata cinta begitu banyak lirik lagu yang dibuat, begitu banyak pusisi yang tercipta, banyak buku, novel atau kisah yang tertulis. Karena cinta seseorang bisa berubah. Entah berubah kearah yang positif atau negatif.

Cinta itu aspeknya juga bisa sangat luas, bisa cinta kepada orang tua, saudara, teman, kejaan, dll. Jadi bukan hanya milik pasangan kekasih. Emang sih yang jadi pembahasan tulisan ini, ya cinta yang nyerempet ke cinta pada pasangan kekasih. Banyak problem yang terjadi karena cinta ini. Awalnya terasa senang, manis, berbunga-bunga, tapi terkadang berujung dengan tangisan, kesedihan, patah hati dan kekecewaan. Banyak pengalaman yang bisa kita simak, hayati, kita dengar, kita baca mengenai perasaan yang satu ini.

Setiap manusia pasti memiliki rasa cinta, dan pernah merasakannya pula. Karena cinta bisa membuat seseorang bisa teteap bertahan, atau malah bisa hancur. Kalau kita jatuh cinta pada seseorang, biasanya kita merasa ingin selalu bertemu, tetangga dari perasaan cinta adalah rindu. Jadi kalau ngak ketemu 1 jam, rasanya seperti 1 hari, dst. Intinya pingin deket terus. Kalau kita ngeliat si dia, seakan ada cahaya disekitarnya, dan berbunga-bunga begitu indah (kayaknya efek sinetron nih). Kita memandangnya begitu sempurna, tanpa cela. Hati bergemuruh, atau setidaknya bergetar ketika bertemu, salah tingkah kalau tak sengaja bertatapan. Nah disinilah bibit-bibit cinta yang bisa "membutakan" tumbuh. Rasa cinta itu wajar tapi jangan sampai kita dibuat "buta" oleh karenanya.

Dijaman sekarang kata cinta ini begitu banyak 'pendramatisirannya', terlalu banyak ditambah 'bumbunya', mungkin pake bumbu "MSG". Begitu terasa enaknya, tapi lupa efek sampingnya. Banyak dari kita yang dibuat terbuai oleh virus merah jambu ini. Banyak kisah yang kita dengar, dari berusaha mendekati orang yang ditaksir, merayu dengan kata-kata indah "I Lup U" contohnya, berlanjut bergandeng tangan, berduan di tempat remang-remang, bahkan hingga melakukan hal-hal yang amat terlarang. Itu semua dilakukan atas nama cinta. Atas nama cinta, banyak wanita yang terbuai, sengaja atau tidak sengeja menyerahkan keperawanaannya kepada kekasihnya. Apa penyebabnya? Ya, terbuai oleh romantisme yang begitu membuai dan memabukkan. Kalau dampaknya sampai terjadi kehamilan yang tak terduga baru terasa bagaimana pahit, dan merusaknya cinta "buta" ini. Si lelaki belum siap bertanggung jawab,si wanita tidak siap mengandung, jalan pintas menghilangkan "aib" kelakukan kelamnya , yaitu dengan menggugurkan kandungan. Jadi kesalahan dan dosannya jadi berlipat ganda. Kalau sudah begini kedua pihak pasti merasa hancur. Apa penyebab awalnya? Jawabnya cinta "buta". Banyak deh, kisah-kisah nyata lain yang bisa kita dengar, kita simak dan hayati mengenai masalah cinta ini.

Agar kita tidak terjangkiti virus cinta "buta" ada banyak hal yang bisa kita lakukan, diantaranya:
* Cinta sejati adalah cinta yang kita persembahkan kepada Allah SWT. Seperti tulisan sebelumnya Bye-Bye BETE, "Cinta sejati tu seperti apa sih? Yakni cinta yang hanya kita persembahkan untuk Allah SWT. Kita mencintai ortu karena Allah, mencintai saudara karena Allah, mencintai teman karena Allah. Kalau kamu sudah menemukan cinta seperti itu, insyaAllah deh dunia akan terasa indah karena dipenuhi bunga-bunga cinta. (hal 122-123)".
* Belajar untuk mengenal perasaan sendiri. Belajar memaknai perasaan cinta ini secara luas. Bisa dari diskusi dengan teman, baca buku, atau mengamati dari lingkungan. Setidaknya kita dapat mengelola gejolak dalam jiwa kita, ngak meletup-letup yang akhirnya "meledakkan (menghancurkan)" diri sendiri.
* Jangan terbuai dengan persaan cinta "buta" ini. Berusaha tetap berpikir jernih, kalau kita melihat seseorang begitu sempurna karena kita jatuh cinta, kita harus berpikir realistis, bahwa setiap orang pasti punya kekurangan, tapi bukan bermaksud mencari kekurangan orang lho. Cuma berusaha mengingatkan bahwa tidak boleh terkena "ilusi" cinta buta tersebut.
* Lakukan banyak kegiatan positif. Jangan biarkan pikiran terfokus hanya kepada si dia, entah karena rindu atau apalah yang disebabkan cinta "buta" tersebut. Jika emang sudah waktunya, merasa siap, dan bila cinta harus memilih buat keputusan berdasarkan cinta sejati, bukan cinta "buta".
* Banyak berdoa, setelah melakukan usaha secara maksimal agar tidak terbuai, terjarat cinta "buta" ini. Kita sebagai manusia biasa yang dianugrahkan perasan cinta ini oleh Tuhan, sudah sewajarnya kita mohon bimbingan dari-Nya. Memohon bimbingan, arahan, agar berlaku dan bertidak kearah yang lebih baik dan tidak terbuai, tidak rusak apalagi hancur karena cinta"buta".

Dari pemaparan diatas semoga dapat menguatkan, mengingatkan dan membuka wawasan, baik penulis sendiri dan siapa pun yang membaca tulisan ini agar kita tidak terjerat oleh cinta "buta" ini dan Jangan "Buta" karena Cinta.

Semoga bermanfaat.....

Comments

Popular posts from this blog

Tips Lulus Psikotes

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Memperbaiki Charger Laptop (Terputus)