Terjerumus Pola Pergaulan yang Salah
Kasus salah pergaulan hingga menyebabkan orang berantakan hidupnya, sangat banyak ditemukan. Entah yang dulunya alim, kemudian terpengaruh temannya yang tidak baik lalu menjadi preman berandalan. Atau sebelumnya memang sudah nakal kemudian makin terjerumus pola pergaulan tersebut. Banyak faktor yang salah, di antaranya sebagai berikut:
Ada beberapa trik untuk mensikapi agar tidak terjerumus dalam pola pergaulan yang salah. Simak paparan berikut ya.
Dikutip dari: Sang Jawara, Panduan Tepat Menjadi Remaja Hebat. Ditulis oleh: Prembayun Miji Lestari. Penerbit Mandiri Visi Media. Halaman 55-56
Artikel lain:
- karena faktor teman atau llingkungan
- rapuhnya benteng pertahanan atau keinginan seseorang
- kurang kasih sayang atau perhatian orang tua
- merasa malu jika tidak ngikuti tren yang ada
- sebagai perlarian dari berbagai masalah yang melingkupi
- tepengaruh media-media yang ada, dan sebagainnya
Ada beberapa trik untuk mensikapi agar tidak terjerumus dalam pola pergaulan yang salah. Simak paparan berikut ya.
- Kalian harus pandai memilih teman dan lingkungan. Ini penting karena pemilihan awal yang akan menentuka kehidupan pergaulan kalian selanjutnya.
- Kalian jangan mudah terpengaruh bujuk rayu teman yang memberi iming-iming kesenangan seseat dan berbuntut pada derita panjang masa depan. Misalnya saja kalian diiming-imingi rokok, main judi, miras, atau diberi sabu-sabu. Jangan mau deh, kalian akan menyesal berat nantinya.
- Bentengi diri kalian dengan makin mendekatkan diri pada Allah, bergaul dengan orang-orang saleh, makin mendalami ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum lainnya. Aktifitas-aktifitas tersebut insyaAllah dapat menguatkan keimanan kalian.
- Banyaklah membaca buku atau membaca keadaan (fenomena lapangan) akibat salah pergaulan. Kalian bisa melihat teman, TV, media massa atau informasi-informasi lain terkai dengan itu.
Dikutip dari: Sang Jawara, Panduan Tepat Menjadi Remaja Hebat. Ditulis oleh: Prembayun Miji Lestari. Penerbit Mandiri Visi Media. Halaman 55-56
Artikel lain:
Comments
Post a Comment