Konversi Bilangan Desimal
1. Desimal ke Biner
Ada beberapa merode untuk mengomversi bilangan dalam sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner. Metode yang paling sering digunakan adalah metode sisa (remainder method). Metode ini akan membagi bilangan dengan dua dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dari bilagan biner hasil konversi. Contoh:
Vitamin adalah ...
(35)10 = (...........)2
35 : 2 = 17 + sisa 1
17 : 2 = 8 + sisa 1
8 : 2 = 4 + sisa 0
4 : 2 = 2 + sisa 0
2 : 2 = 1 + sisa 0
1 : 2 = 0 + sisa 1
Pembacaan sistem bilangan biner dimulai dari bawah ke atas. Jika, bilangan desimal 35 dalam sistem bilangan biner adalah 100011.
2. Desimal ke Oktal
Metode yang sama dari contoh konversi bilangan biner sebelumnya juga berlaku untuk konversi ke bilangan oktal, yaitu dengan membagi bilangan dengan delpan dan sisa setiap pembagian meruakan digit oktal dari bilangan oktal hasil konversi. Contoh:
(200)10 = (...........)8
200 : 8 = 25 + sisa0
25 : 8 = 3 + sisa 1
3 : 8 = 0 + sisa 3
Pembacaan sistem bilangan oktal dimulai dari bawah ke atas. Jadi, bilangan desimal 200 dalam sistem bilangan oktal adalah 310.
Apabila bilangan desimal yang akan dikonbersi berupa pecahan desimal, bilangan tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan utuh dan bilangan pecahan, sama seperti konversi ke bilangan biner. Misalnya, bilangan desimal 385,75 dipecah menjadi 385 dan 0,75. Bilangan utuh dikonversi terlebih dahulu ke bilangan oktal dengan cara yang sama seperti contoh sebelumnya.
385 : 8 = 48 + sisa 1
48 : 8 = 6 + sisa 0
6 : 8 = 0 + sisa 6
Jadi, bilangan desimal 385 adalah bilangan oktal 601. Kemudian, bilangan pecahan dikonversi ke bilangan oktal dengan cara yang berbeda dngan konversi bilangan utuh.
0,75 x 8 = 6
Jadi, bilangan desimal pecahan, 0,75 adalah bilangan oktal 0,6 sehingga hasil konversi bilangan desimal 385,75 ke bilangan oktal adalah
385 = 601
0,75 = 0,6
(385,75)10 = (601,6)8
3. Desimal ke Heksadesimal
Cara konversi bilangan biner maupun oktal sebelumnya juga berlaku untuk konversi ke bilangan heksadesimal, yaitu dengan membagi bilangan dengan enam belas dan sisa setiap pembagian merupakan digit hesadesilmal dari bulangan heksadesimal hasil konversi. Contoh:
(1700)10 = (...........)16
1700 : 16 = 106 + sisa 4
106 : 16 = 6 + sisa A
6 : 16 = 0 + sisa 6
Pembacaan sistem bilangan heksadesimal dimulai dari bawah ke atas. Jadi, bilangan desimal 1700 dalam sistem bilangan heksadesimal adalah 6A4
Apabila bilangan desimal yang akan dikonversi berupa pecahan desimal, bilangan tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan utuh dan bilangan pecahan, sama seperti konversi ke bilangan biner mapun oktal. Misalnya, bilangan desimal 1583,5 dipecah menjdi 1583 dan 0,5. Bilangan utuh dikonversi terlebih dahulu ke bilangan heksadesimal dengan cara yang sama seperti contoh sebelumnya.
(1583)10 = (...........)16
1583 : 16 = 98 + sisa F
98 : 16 = 6 + sisa2
6 : 16 = 0 + sisa 6
Jadi, bilangn desimal 1538 adalah bilangan heksadesimal 62FF. Kemudian, bilangan pecahan dikonversi ke bilangan heksadesimal dengan cara yang berbeda dengan konversi bilangan utuh.
0,5 x 16 =8
Jadi, bilangan desimal pecahan 0,5 adalah bilangan hesadesimal 0,8 sehingga hasil konversi bilangan desimal 1583,5 ke bilangan heksadesimal adalah
1583 = 62F
0,5 = 0,8
(1583)10 = (62F,8)16
Diketik ulang dari buku: Buku pintar Robotika. Oleh Taufiq Dwi Septian Suryadi. Penerbit ANDI.
Semoga bermanfaat...
Gerbang OR (+)
Gerbang X-OR (Exclusive OR)
Gerbang X-NOR (Exclusive NOR)
Ada beberapa merode untuk mengomversi bilangan dalam sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner. Metode yang paling sering digunakan adalah metode sisa (remainder method). Metode ini akan membagi bilangan dengan dua dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dari bilagan biner hasil konversi. Contoh:
Vitamin adalah ...
(35)10 = (...........)2
35 : 2 = 17 + sisa 1
17 : 2 = 8 + sisa 1
8 : 2 = 4 + sisa 0
4 : 2 = 2 + sisa 0
2 : 2 = 1 + sisa 0
1 : 2 = 0 + sisa 1
Pembacaan sistem bilangan biner dimulai dari bawah ke atas. Jika, bilangan desimal 35 dalam sistem bilangan biner adalah 100011.
2. Desimal ke Oktal
Metode yang sama dari contoh konversi bilangan biner sebelumnya juga berlaku untuk konversi ke bilangan oktal, yaitu dengan membagi bilangan dengan delpan dan sisa setiap pembagian meruakan digit oktal dari bilangan oktal hasil konversi. Contoh:
(200)10 = (...........)8
200 : 8 = 25 + sisa0
25 : 8 = 3 + sisa 1
3 : 8 = 0 + sisa 3
Pembacaan sistem bilangan oktal dimulai dari bawah ke atas. Jadi, bilangan desimal 200 dalam sistem bilangan oktal adalah 310.
Apabila bilangan desimal yang akan dikonbersi berupa pecahan desimal, bilangan tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan utuh dan bilangan pecahan, sama seperti konversi ke bilangan biner. Misalnya, bilangan desimal 385,75 dipecah menjadi 385 dan 0,75. Bilangan utuh dikonversi terlebih dahulu ke bilangan oktal dengan cara yang sama seperti contoh sebelumnya.
385 : 8 = 48 + sisa 1
48 : 8 = 6 + sisa 0
6 : 8 = 0 + sisa 6
Jadi, bilangan desimal 385 adalah bilangan oktal 601. Kemudian, bilangan pecahan dikonversi ke bilangan oktal dengan cara yang berbeda dngan konversi bilangan utuh.
0,75 x 8 = 6
Jadi, bilangan desimal pecahan, 0,75 adalah bilangan oktal 0,6 sehingga hasil konversi bilangan desimal 385,75 ke bilangan oktal adalah
385 = 601
0,75 = 0,6
(385,75)10 = (601,6)8
3. Desimal ke Heksadesimal
Cara konversi bilangan biner maupun oktal sebelumnya juga berlaku untuk konversi ke bilangan heksadesimal, yaitu dengan membagi bilangan dengan enam belas dan sisa setiap pembagian merupakan digit hesadesilmal dari bulangan heksadesimal hasil konversi. Contoh:
(1700)10 = (...........)16
1700 : 16 = 106 + sisa 4
106 : 16 = 6 + sisa A
6 : 16 = 0 + sisa 6
Pembacaan sistem bilangan heksadesimal dimulai dari bawah ke atas. Jadi, bilangan desimal 1700 dalam sistem bilangan heksadesimal adalah 6A4
Apabila bilangan desimal yang akan dikonversi berupa pecahan desimal, bilangan tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan utuh dan bilangan pecahan, sama seperti konversi ke bilangan biner mapun oktal. Misalnya, bilangan desimal 1583,5 dipecah menjdi 1583 dan 0,5. Bilangan utuh dikonversi terlebih dahulu ke bilangan heksadesimal dengan cara yang sama seperti contoh sebelumnya.
(1583)10 = (...........)16
1583 : 16 = 98 + sisa F
98 : 16 = 6 + sisa2
6 : 16 = 0 + sisa 6
Jadi, bilangn desimal 1538 adalah bilangan heksadesimal 62FF. Kemudian, bilangan pecahan dikonversi ke bilangan heksadesimal dengan cara yang berbeda dengan konversi bilangan utuh.
0,5 x 16 =8
Jadi, bilangan desimal pecahan 0,5 adalah bilangan hesadesimal 0,8 sehingga hasil konversi bilangan desimal 1583,5 ke bilangan heksadesimal adalah
1583 = 62F
0,5 = 0,8
(1583)10 = (62F,8)16
Diketik ulang dari buku: Buku pintar Robotika. Oleh Taufiq Dwi Septian Suryadi. Penerbit ANDI.
Sumber Gambar: garisbuku.com |
Gerbang OR (+)
Gerbang X-OR (Exclusive OR)
Gerbang X-NOR (Exclusive NOR)
Comments
Post a Comment