Kepribadian Thinking - Feeling

Thinking

Seorang thinking mendasarkan keputusannya dengan pertimbangan logika dan nalar, tetapi kurang memedulikan perasaan orang lain. Orang dengan kepribadian ini sangat tegas dalam memutuskan dan memilih pekerjaan dengan alasan-alasan yang rasional. Sifat tegas ini tertanam karena ia termotivasi oleh kebutuha prestasi dan pencapaian ssasaran dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau ketika menyikapi situasi.

Artikel lain:

Sumber Gambar: amrayman246.wordpress.com

Seorang dengan kepribadian ini juga apik meihat dan menemukn kesalahan. Dalam berdiskusi, sering menawarkan banyak solusi. Jika ada yang kurang sepakat, tanpa sungkan ia menginterupsi atau mengkeritik langsung kepada permasalahan Kritik baginay adalah cara menuju kemajuan. Dalam membuat kesepakatan, ia pandai bernegoisasi. Selain itu, ia juga cermat dalam mengitung logika keuntungan dan kerugian, sert puas dengan hasil keputusannya sendiri.

Selain itu, seorang thinking juga memiliki hubungan baik dengan teman yang satu ide dengan dirinya. DDalam mengmbil kesimpuln, ia selalu merangkainya dengan hubungan sebab-akibat, melalui pendekatan objektif: benar atau salah. Apa yang salah menurut logika, ia katakan salah. Sebaliknya, jika ia salah, dengan tegas ia mengakuinya.

Feeling

Seorang feeling mengutamakan bekerja yang didasarkan pada keyakinan diri sendiri daripada kepada orang lain. Dalam memutuskan hal, feeling sangan memerhatikan perasaan. Hal ini dilakukan demi menjaga hubungan baik dengan rekan-ekannya. Ia merasa khawatir jika dirinya dilukai atau melukai perasaan orang lain. Oleh karena itu, ia sangat menunjukan rasa empati tinggi kepada orang lain. Dalam pribadinya muncul tindakan-tindakan rasa peduli terhadap orang lain. Jika ada orang meminta pertolongan, ia tidak menunda-nunda untuk membantunya. Baginya, memberkan bantuan tidak memerlukan alasanalasan rasional.
Sumber Gambar: www.blogging4jobs.com

Dalam obrolan ia jarang menentang pendapat orang lain, bahkan sangat menghindarinya. Ia juga cendrung mengikuti kesepakatan-kesepakatan hasil obrolan. Terkadang ia menjadi penengah dalam konflik dan meredam perselisihan dua pihak. Dalam bertindak, ia termotivasi oleh kebutuhan untuk dihargai. Dalam mengambil keputusan mampu mengambil kesimpulan, ia cendrung subjektif. Sulit untuk  mempertimbangkan dengan dasar benar atau salah (objektif). Oleh karennya, terkadang plin-plan atau bahkan kebingungan dalam mengambil sikap. Pada diri yang simpati, selain sensitif, juga selalu apresiatif terhadap orang lain yang ditunjukannya dengan sikap memuji. Pertimbangan ini didasarkan atas suka atau tidak suka.

Dikutip dari buku: MBTI (MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR) Cara Menggali Potensi Diri untuk Meraih Kesempatan Kerja. Ditulis Oleh: Saeful Zaman, SPsi & Sandi Ibrahim Abdillah, SS. Penerbit Visimedia. Tahun 2009. Halaman 30-31.

Semoga bermanfaat....

Baca juga:
Kepribadian Extrovert - Introvert
Kepribadian Sensing-Intuition

Kepribadian Judging - Perceiving

Comments

Popular posts from this blog

Tips Lulus Psikotes

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Memperbaiki Charger Laptop (Terputus)