Belajar Tiada Henti

Belajar dapat diartikan  sebagai suatu tindakan untuk memplajari, mamahami dan mengerti sesuatu baik melalui teks book, praktik atau pengalaman. Belajar identik dengan memplajari hal yang baru, membuat kita menemukan hal yang baru, membuat kita menjadi tahu, membuat kita mengerti. Kata belajar biasanya dikaitkan dengan dunia pendidikan, baik dari dunia TK, SD, SMP, SMA hingga dunia perkuliahan. Semua itu identik dengan proses belajar dan mengajar yang melibatkan teks book. Padahal sebenarnya belajar itu tidak hanya di tempat formal "sekolah atau kampus", namun proses belajar itu dapat kita raih dan lakukan dimana saja. Baik dilingkungan rumah, pertemanan, pasar, atau dimanapun itu.

Artikel lain:

Sumber Gambar:ikkaikko.wordpress.com

Dalam proses belajar terkadang kita menemukan suatu kesulitan, hambatan dari diri kita sendiri atau dari lingkungan. Hambatan dari diri sendiri bisa berupa rasa malas, kurang disiplin, menghabiskan waktu untuk hal yang kurang produktif. Kalau dari lingkungan bisa jadi teman pergaulan yang kurang produktif (suka Nongkrong ngak jelas umpamanya), suasana yang ngak mendukung untuk belajar (tetangga puter musik rock terlalu keras), kondisi fisik yang kurang fit sehingga proses belajar kurang optimal, dst. Hambatan-hambatan ini kita harus kelola sedemikian rupa sehingga kita ngak terlalu terpengaruh olehnya, bisa mengendalikannya, dan berusaha melakukan penyesuaian atau improfisasi agar kita tetap optimal dalam belajar.Contohnya kalau kita lagi malas, kita perlu cari suasana baru untuk belajar, mungkin ke perpus bisa membuat kita menjadi bersemangat belajar (soalnya liat orang rajin, jadi pingin rajin juga), tetangga sedang ribut-ribut, ya kita mencoba cari tempat yang lebih tenang.

Ada hal yang perlu kita ingat dan pahami mengenai proses belajar ini, yaitu belajar bukan hanya terbatas hanya didalam ruang persegi yang dibatasi oleh dinding disegala sisinya, seorang pembelajar menganggap kehidupan sebagai "lab" untuk melakukan penelitian, belajar atau memproleh ilmu baru. Begitu luasnya, bahkan tidak ada batasanya. Jangan pernah puas, bangga apalagi sombong atas ilmu pengetahuan, gelar, pangkat yang dimiliki. Biasnya jika seseorang telah merasa puas, bangga bahkan sombong pemikirannya akan lebih tertutup, tidak mau menerima pembelajaran dari hal-hal yang dianggap sepele.
Sumber Gambar: sigitkataqita.wordpress.com

Setiap orang memang memiliki cara belajar masing-masing, memiliki keistimewaan tersendiri dalam proses belajar. Kita tinggal berusaha mengoptimalkan cara belajar kita tersebut, agar yang kita peroleh lebih banyak dan menggunakan waktu  yang lebih singkat. Mempelajari metode terbaru dalam proses belajar akan sangat membantu. Sekarang ini kita banyak mendengar tentang revolusi pembelajaran, quantum learning, brain storming dengan cara minding mapping (pemetaan pikiran), dst. Metode-metode ini patut kita pelajari dan kita berusaha untuk mempraktekkannya dalam keseharian.

Dalam setiap proses pembelajaran akan lebih baik kita untuk selalu berusaha menikmati proses yang kita lalui. Dengan menikmati proses setidaknya kita tidak terlalu kecewa saat hasil yang kita dapat tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Hasil akhir itu penting, namun jangan melupakan proses yang telah kita lalui. Setiap kegagalan atau kesuksesan yang kita peroleh akan selalu bisa kita jadikan sebagai sarana untuk proses pembelajaran.

Yuk kita Belajar Tiada Henti...
Agar Hidup Kaya Makna....

Semoga Bermanfaat....

Baca juga:

Comments

Popular posts from this blog

Tips Lulus Psikotes

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Memperbaiki Charger Laptop (Terputus)