Tips Bangun Malam/ Dini Hari
- Jangan merasa bangun malam/ dinihari itu sulit, perasaan "sulit" akan menjadi sugesti negatif yang makain memberatkan diri untuk bangun.
- Jaga keikhlasan serta perbanyaj istigfar dan zikir, boleh jadi dosa dan kelalaian dirilah yang mengakibatkan sulitnya kita untuk bangun kemudian beribadah.
- Mengingat manfaat ibadah pada waktu ini- baik itu Tahajud ataupun shalat jamaah Subuh, manfaat dunia maupun akhirat-tulis jika perlu dalam lembaran atau tempat yang mudah dilihat dalam jumlah yang mencukupi untuk ditampilkan secara bergantian tiap harinya, agar semangat baru terasa tiap kali membacanya.
- Sebelum tidur, lakukan adab-adab yang dituntunkan syari'at, seperti berwudhu, berdoa, posisi tidur, dan sebagainya. Penjagaan Allah diawali dari penjagaan kita terhadap tuntutan yang telah digariskan-Nya. InsyallAllah akan terasa mudah sekali untuk bangun malam jika poin ini terpenuhi.
- Kenali lama tidut ideal masing-masing kita. Apakah itu 5 jam, 6 jam, 7 jam; sehingga kita tahu kapan saat harus tidur dengan memperkirakan waktu bangun sekitar jam 3 dini hari. Beberapa rekan menyatakan, "Asalkan tidur tidak lebih dari 11 malam, insya Allah paginya bisa bengun untuk shalat malam." Lebih baik kerjakan tugas/lembur saat dini hari, daripada malam harinya.
- Jangan melupakan tidur siang selagi ada kesempatan. Tidur siang memperkuat daya tehan kita untuk bangun malam harinya.
- Letakkan bel/alaram pada tempat yang kurang terjangkau tapi masih terdengar keras, semisal di bagian atas tempat tidur. Sehingga kita bangun tapi tidak sekedar untuk mematikan bel/ alarm tersebut. Jika perlu, saling mengingatkan/ membangunkan sesama teman.
- Berthap dalam mendidik diri. Maksudnya, pada awal pengerjaan ibadah, ambil rakaat Tahajut yang ringgan (2-4 rakaat) dengan jeda yang tidak terlalu jauh dengan shalat subuh. Setelah itu ditingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan kita.
- Lakukan "rewad and punishment" guna mendisiplinkan diri. Hanya saja, jangan terlalu keras menghukum diri, karena bisa berakibat keengganan untuk melnjutkan rangkaian ibadah ini.
Sumber: Buku Super Health, Gaya Hidup Sehat Rasulullah. Ditulis oleh: Egha Zainur Ramadhani. Penerbit Pro-U Media. Halaman : 58-60.
Semoga Bermanfaat.....
Baca juga:
Comments
Post a Comment