Hidup Harus Bertujuan

Tulisan ini merupakan kutipan dari buku yang berjudul Kunci Pengembangan Diri, yang dituliskan oleh Dra.M.M. Nilam Widyarini, M.Si. Diterbitkan oleh Penerbit Elex Media Komputindo.

Dalam hiruk pikuk kehidupan, orang berkreativitas dengan tujuan tertentu. Ada yang mengejar sesuap nasi, memburu cita-cita, memenuhi panggilan hidup dengan melayani orang lain, dan sebagaininya. Namun, orang-orang tertetu menjalani aktivitas sehari-hari sekedar untuk melewatkan waktu, tanpa ada niat tertentu.

Artikel lain:
Dalam kasus ektrem ketika seseorang mengalami kehilangan tujuan dalam hidup, kehilangan motivasi. Tanpa tujuan, tanpa motivasi, seseorang kehilangan dorongan untuk bertindak Akibatnya, ia tidak dapat mengemvangkan potensi diri, tidak mampu mencapai prestasi berarti. Bukan hanya kapasitas yang tidak berkembang, bahkan berbuah emosi negatif karena ketidakpuasan. Yang jadi persoalan disini adalah, mengapa seseorang dapat mengalami kehiangan tujuan hidup, dan bagaimana agar tetap memiliki tujuan/ motivasi? Sebelumnya perlu diketahui keterkaitan antara tujuan dan motivasi.

Tujuan dan Motivasi

Robert E. Franken dalam bukunya, Human Motivation (2002), menguraikan ssebagi berikut: Perilaku manusia merupakan usaha untuk beradaptasi dengan lingkungan. Manusia berinteraksi dengan lingkungananya karena dua alasan butuh untuk menguasai lingkungan dan menjaga kelangsungan hhidupnya (survival)

Tujuan dapat berkemabang dari adanya kebutuhan. Namun, dalam rangka menguasai lingkungan, manusia dapat mengembangkan tujuan-tujuan yang lebih canggih (kompleks dan bersifat menyongsong masa depan) dapat lebih sejahtera secara fisik maupun psikologis. Tanpa adanya kebutuhan yang berkembang menjadi tujuan atau tanpa adanya tujuan yang dikembangkan dalam hidup, orang tersebut tidak akan memiliki energi yang mendiorongnya untuk bertindak atau kehilangan motivasi hidup.

Untuk Sukses

Untuk dapat survive dan meraih keberhasilan dalamhidup, manusia perlu mengembangkan kopetensi. Lebih dari sekedar mengembangkan keterampilan, kompetensi mencakup keberhasilan mengatasi tentangan", sukses dalam berinterakasi denagn lingkungan, mampu menyusun tujuan-tujuan, dan memandang diri sendiri sebagai orang yang cakap (mapu melakukan apa yang tidak dapat dilakukan orang lain).

Berikut ini beberapa hal yang berhubungan dngan perkembangan kompetensi, yaitu:
1. Sense of control. Sense of control adalah keyakinan seseorang bahwa dirinya sendirilah yang mengendalikan hidupnya atau pristiwa" yang ia alami (bukan ditentukan oleh nasib/ takdir atau orang lain yang berkuasa). Orang yang memiliki sense of control merasa bahwa apa yang akan teradi dalam hidupnya dapat diprediksi. Hal ini merupakan pemenuhan atas kebutuhan survival.
2. Kebutuhan untuk berprestasi dan penguasaan. Adanya kebutuhan u ntuk mencapai tujuan dan menguasai keterampilan tertinggi ini meupakan dasar yang penting untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan kta untuk sukses dalam berinteraksi dengan lngkungan dan meraih apa yang diharapkan dalam hidup.
3. Self esteem. Di dalam psikologi, self esteem sering diterjamahkan sebagai harga diri dan didefinisikan sebagai "penilaian seseorang terhadap diri sendiri, baik positif maupun negatif" (Deaux dkk, 1993). Mereka yang mempunyai keyakinan akan kemampuan" yang dimiliki dan merasa dirinya bernilai adalah orang yang harga dirinya positif. Sebaliknya, mereka yang harga dirinya negatif akan merasa lemah, tidak berdaya.

Memelihara Motivasi

Bagaimana agar seseorang dapat mengembangkan tujuan dalam hidup, dapat disimpulkan berdasarkan uraian mengenai pentingnya kompetensi pengembangan kompetensi yang telah diuraikan di atas.
Kompetensi merupakan jawaban atas kebutuhan survival manusia. Dengan kompetensi kita juga akan meraih kesuksesan dalam hidup, serta mendorong kita untuk terus mengembangkan tujuan-tujuan.
Singkat kata, pengembangan kompentensi membuat kita survive, mampu meraih sukses, dan tetap bermotivasi.
Apabila tedapat masalah sehubungan dengan tiga aspek yang menjadi dasar pengembangan kompetensi di atas, kemungkinan disebabkan kegagalan yang beruntun, secara garis besar dapat dilakukan langkah" sebagai berikut:
  • Kegagalan di satu bidang jangan dipandang kegagalan hidup menyeluruh.
  • Menggali nilai" (hal" yang dianggap penting dalam hidup) dan berusaha merealisasiknnya.
  • Menetapkan tujuan hidup jangka pendek maupun panjang. Tujuan yang ditetapkan hendaknya benar" diinginkan dan punya peluang untuk dicapai.
  • Menggali sisi positif yang dimiliki (presrasi, sifat", potensi).
"Mereka yang mempunyai keyakinan akan kemampuan" yang dimiliki dan mereasa dirinya bernilai adalah orang yang harga dirinya positif. Sebaliknya, mereka yang harga dirinya negatif akan merasa lemah, tidak berdaya"

Baca juga:


Sumber: Kunci Pengembangan Diri, yang dituliskan oleh Dra.M.M. Nilam Widyarini, M.Si. Diterbitkan oleh Penerbit Elex Media Komputindo. Halaman 2-7.
Sumber gambar: www.elexmedia.co.id

Comments

  1. Benar mas, seperti teman-teman saya.. ditanya selesai kuliah mau kemana? pada bingung deh, :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip,emang bener sih kalau ngak dipikirin dari sekarang, kalo ditanya kayak gtu bingung jdx. Makasih udah mampir,....

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tips Lulus Psikotes

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Memperbaiki Charger Laptop (Terputus)