Mekanisme Terjadinya Hipertensi
Dikutip dari: Buku Menu Ampuh Atasi Hipertensi Mendeteksi,
Mencegah Dan Mengobati. Oleh: Ira Haryani Suprapto. Penerbit NOTEBOOK. Tahun
2014. Halaman 18-21.
Hipertensi terjadi melalui terbentuknya angiotensin II dari
angiotensin I oleh Angiotencin Converting Enzyme (ACE). ACE memegang peran
fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung
angiotensinogen yang diproduksi dalam hati. Selanjutnya, oleh hormone rennin
(diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjaddi angiotensin I menjadi angiotensin
II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kuci untuk menaikkan tekanan
darah melalui dua aksi utama.
Artikel lain:
Artikel lain:
Sumber Gambar: www.pengensehat.com |
Pertama, dengan meningkatkan sekresi hormone antidiuretik
(ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitary) dan
bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urine. Meningkatnya
ADH menyebabkan urin yang dieksekresikan keluar tubuh sangat sedikit
antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitsnya. Untuk
mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara
menarik cairan dari bagian intraseluler. Dan kemudian terjadi peningkatan
volume darah, sehingga tekanan darah akan meningkat.
Kedua, dengan menstimulasi sekresi aldosteron (hormone
steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal) dari korteks adrenal.
Pengaturan volume cairan ekstaseluler oleh aldosteron dilakukan dengan
engurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorsinya dari tubulus ginjal.
Pengurangan ekskresi NaCl menyebabkan naiknya konsentrasi NaCl yang kemudian
diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler, maka
terjadilah peningkatan volume dan tekanan darah.
Terjadinya peningkatan tekanan darah dapat disebabkan oleh
hal-hal berikut:
1.
Meningkatnya kerja jantung ang memompa lebih
kuat sehingga volume cairan yang mengalir setiap detik bertambah besar.
2.
Arteri besar kaku, tidak lentur, sehigga pada
saat jantng memompa darah melalui arteri tersebut tidak dapat mengembang. Darah
kemudian akan engalir melalui pembuluh yang sempit sehingga tekanan naik.
Menebal dan kakunya dinding arteri pada orang yang berusia lanjut, dapat
terjadi karena arteeioklerosis (penyumbatan pembuluh arteri). Peningkatan tekanan
darah mungkin juga terjadi kaerna adanya rangsangan saraf atau hormone di dalam
darah, sehingga arteri kecil mengerut
untuk sementara waktu.
3.
Pada penderita kelainan fugsi ginjal, terjadi
ketidakmampuan membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah
dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga naik.
Arterti berfungsi mengatur tekanan darah, dan akan melebar
jika aktivitasnya memompa jantung berkurang. Saat itu, cairan akan keluar dari
sirkulasi dan tekanan darah akan turun. Ginjal juga berfungsi dalam
pengendalian tekanan darah dengan cara mengatur pengeluaran garam dan air. Maka
jika terjadi peningkatan tekanan darah, ginjal
akan menjalankan fungsinya dengan menambah pengeluaran garam dan air,
sehingga volume darah berkurang dan tekanan darah kembali normal. Jika tekanan
darah menurunm ginjal akan membantu meningkatkan volume darah dengan cara
mengurangi pembuangan garam dan air sehinga tekanan darah kembali normal.
Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan
menghasilkan enzim yang disebut rennin. Mengingat pentingnya fungsi ginjal
dalam mengendalikan tekanan darah maka berbagai penyakit yang diakibatkan oleh
kelainan ginjal dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Sistem saraf otonom pada serabut-serabut otto kehusus
jantung juga berperan dalam pengendalian tekanan darah da n bekerja ecara
tp,atis dan bersifat tetap. Dan itu yang memgatur irama denyutan jantung,
menalirkan darah yang kaya oksigen keseluruh tubuh dan menghasilkan darah yang
kurang oksigen ke paru-paru agar bisa dilakukan pertukaran gas. Sistem saraf
otonom akan mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga
meningkatkan volume darah dalam tubuh. Sistem ini juga melepaskan hormon
epinefrin (adrenalin) dan norepinefrine (nonadrenalin), yang merangsang jantung
dan pembuluh darah.
Aktivitas tubuh seperti olahraga, pekerjaan rumah tangga,
perasaan tertekan, cemas maupun rasa takut akan memengaruhi tekanan darah juga.
Tekanan darah akan meningkat dan dapat menembus batas normal, kemudian kembali
normal dengan beristirahat.
Sumber Gambar: www.bukalapak.com |
Dikutip dari: Buku Menu Ampuh Atasi Hipertensi Mendeteksi,
Mencegah Dan Mengobati. Oleh: Ira Haryani Suprapto. Penerbit NOTEBOOK. Tahun
2014. Halaman 18-21.
Baca juga:
Baca juga:
Comments
Post a Comment