Jenis Kolesterol


Dikutip dari : Buku Stop Kolestrol Tinggi. Ditulis oleh:Ulfa Nurrahmani, S. Kep., NS. Penerbit Famila. Tahun 2012. Halaman 6-9.

Kolesterol yang ada dalam tubuh kita sebenarnya terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing memiliki peran, karakteristik, dan jumlah masing-masingnya mengindikasikan kondisi tubuh secra spesifik. Hal ini perlu dipahami karena akan menjadi modal kita memahami hasil pemeriksaan kolestrol.

Artikel lain:
Sumber Gambar: www.solusififorlif.net

a. Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)
jenis kolestrol ini sering disebut juga sebagai kolestrol jahat. Kolestrol LDL mengangkut kolestrol paling banyak di dalam darah. Tingginya kadar LDL menyebabkan pengendapan kolestrol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner sekaligus target utama dalam pengobatan.

Kolestrol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima.

LDL disebut lemak jahat karena memiliki kecendrungan melekat di dinding pembuluh darah sehingga dapat menyempitkan pembuluh darah. LDL ini bisa melekat karena mengalami oksidasi atau dirusak oleh radikal bebas. LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL-teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dapat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima.

Di samping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menadi makrofag. Sementara itu LDL-teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempuna uang dapat mengubah makrogtaf menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.

Keadaan ini akan semakin memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lpisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk ke lapisn intima dan kemudian akan membelah-brlah diri sehinga julahnya semakin banyak.

Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh darah (plak kolestrol) membuat saluran pembuluh darah menjadi sempit sehingga aliran darah kurang lancar. Plak kolestrol pada dinding pembuluh darah bersifat rapuh dan mudah pecah, meninggalkan “luka” pada dinding pembuluh darah yang dapat mengaktifkan pembentukn bekuan darah. Karena pembuluh darah sudah mengalami penyempitan dan pengerasan oleh plak kolestrol, maka bekuan darah ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total.

b. kolestrol HDL (High Density Lippoprotein)
Kolestrol HDL mengangkut kolestrol lebi sedikit dari LDL dan sering disebut kolestrol baik karena dapat membuang kelebihan kolestrol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati, untuk diproses dan dibuang. HDL mencegah kolestrol mengendap di arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses Aterosklerosisi (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).

Dari hati, kolestrol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak, dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolestrol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya kan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sevagai asam (cairan) empedu.

LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebgai lemak yang “jahat” karena dapat menyebabkan penempelan kolestrol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang ‘baik’ karena dalam operasinya ia memberikan kelebian kolestrol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A(Apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.

c. Trigliserida
Selain LDL dan HDL, yang penting untuk diketahui juga adalah Trigliserida, yaitu satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolestrol. Sejumlah faktor dappat memengaruhi kadar triliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi alkohol, oeningkatan berat badan, diet tinggi gula atau lemak serta gaya hidup. Penigkatan triliserida akan menambah risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Sumber Gambar: www.kusukabuku.com
Dikutip dari : Buku Stop Kolestrol Tinggi. Ditulis oleh:Ulfa Nurrahmani, S. Kep., NS. Penerbit Famila. Tahun 2012. Halaman 6-9.

Baca juga:

Comments

Popular posts from this blog

Tips Lulus Psikotes

Penyebab tidak bisa mengupload program ke Arduino

Memperbaiki Charger Laptop (Terputus)