Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Kita pada umumnya telah mengetahui apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), yaitu pembangkit yang memanfaatkan bahan radioaktif (nuklir) untuk menghasilkan energi listrik. Kebanyakan orang amat khawatir apabila PLTN dibangun. Ketakutan yang muncul bisa berupa efek radioaktif dari bahan radioaktif pembangkit, kebocoran bahan radioaktif, atau ketakutan merusak ekosistem disekitar PLTN. Khawatiran tersebut memang amat beralasan, namun dengan perkembangan teknologi yang makin pesat dan canggih, pengamanan dari PLTN terhadap kebocoran rasioaktif bisa dikatakan mendekati sempurna. Pada buku Teknologi Nuklir. Yang ditulis oleh Wisnu Arya Wardhana, Halaman 6 dinyatakan tingkat keselamatannya bisa mencapai 99,99%. Untuk itu yuk kita mengenal sedikit lebih dalam mengenai PLTN ini.
Ada baiknya kita mengetahui perbedaan antara PLTN dengan Pembangkit Listrik Konvensional (PLK) yang menggunakan bahan bakar fosil. Berikut beberapa perbedaannya:
Baca juga:
PLTN
Ada baiknya kita mengetahui perbedaan antara PLTN dengan Pembangkit Listrik Konvensional (PLK) yang menggunakan bahan bakar fosil. Berikut beberapa perbedaannya:
Baca juga:
- Bahan baku yang digunakan adalah Uranium. Harga Uranium relatif masih murah dan cadangannya masih tersedia melimpah
- Proses pembangkitan listrik yang relatif bersih dan tidak menimbulkan pencemaran Lingkungan
PLK
- Bahan bakar fosil relatif mahal dan cadangannya pun semakin menipis
- Proses pembangkitan listrik menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang cukup parah
Untuk mengtahui secara garis besar bagaimana cara kerja suatu PLTN dengan PLK dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Pada PLTN jenis Reaktor Air Tekan (RAT) seperti tampak gambar diatas, air dingin masuk ke reaktor melalui dasar teras, mengalir diantara elemen-elemen bahan bakar nuklir. Karena reaksi inti, elemen-eleen bahan bakar nuklir menjadi panas, maka air yang mengalir diantara celah-ceah eleman bahan bakar akan ikut panas.
Pada saat air mengalir ke atas dan melewari celah-celah bahan bakar, air dapat mencapai suhu lebih dari 300'C. Walaupun mencapai 300'C. Walaupun mencapai 300'C, namun air tersebut tidak mendidih karena teras reaktor diberi tekanan yang sangat tinggi dengan mennggunakan alat pemberi tekanan (pressurizer). Air panas yang tidak mendidih kemudian mengalir ke alat penukar panas dan memindahkan kalornya ke sirkit air kedua yang diberi tekanan lebih rendah. Karena tekanannya lebih rendah, maka air pada sirkit kedua akan mendidih dan menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan dari sirkit kedua kemuadian dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan turbin inilah yang menggerakkan generator listrik, sehingga akhirnya diperoleh tenaga listrik. Melalui transformator dan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) tenaga listrik tersebut disalurkan kepada konsumen.
Sumber tulisan: Dirangkum dari buku Teknologi Nuklir. Yang ditulis oleh Wisnu Arya Wardhana. Penerbit ANDI. Halaman 270-273.
Semoga bermanfaat....
Artikel menarik lainnya:
Artikel menarik lainnya:
bermanfaat gan
ReplyDeleteThanks gan
Deletebaru tau saya gan, kirain tenaga listrik itu cuma dari sinar matahari.
ReplyDeleteBanyak gan, masih ada sumber energi listrik yglain kok
Deletesangat bermanfaat mas
ReplyDeleteThanks gan
Deleteartikelnya sangat membantu. jadi tau tentang PLTN
ReplyDeleteIya gan moga bs jd info tambahan tetntang sumber listrik
Deletemkasi gan atas infonya :) nice post :)
ReplyDeletesaran gan, setiap paragraf maksimal 3-4 baris aja, karna kepanjangan jadi cepat lelah bacany hehe
ReplyDeleteOk gan, thanks atas saranya.Diperbaiki untuk tulisan selanjutnya
DeleteKapan indonesia punya nuklir
ReplyDeleteMasih dalam proses kyaknya gan...
Delete