Biar Ngak Lupa, Harus di Ulang
Suatu ilmu biasanya akan kita lupakan seandainya kita mengannggapnya sudah tidak penting lagi, sudah tidak digunakan lagi, atau tidak pernah diulang lagi. Contohnya nih dulu kita jago bener bahasa inggris, waktu SD dlu umpamanya, namun karena saat SMP atau SMA kita tidak pernah pernah mengulangi pelajaran bahasa inggris tersebut, tentu kita akan tidak bisa berhahasa inggris tersebut. Diotak "serabut-serabut" sel saraf akan menipis apa bila tidak digunakan, jalur-jalur ingatan didalam otak pun mungkin sudah mulai menghilang.
Artikel lain:
Belajar untuk Memaknai Hidup
Dibutuhkan waktu memang agar suatu ilmu bisa menetap diingatan jangka panjang ingatan kita. Hal ini ditentukan dari seberapa sering kita mengulangnya, menggunakannya, dan seberapa pening ilmu itu bagi kita. Contoh ni seorang guru dengan pelajaran tertentu, Fisika umpamanya. Kita yang baru mempelajari pelajaran fisika mungkin mengalami kesulitan dalam memahaminya, membutuhkan waktu untuk memahami, mengingat atau menghafal rumus. Lain halnya dengan sang guru, ia sudah lama mempelajarinya, mengulangnya, bisa dikatakan ilmu fisikanya udah diluar kepala. Langkah selanjutnya si guru tinggal mengembangkan bagaimana cara mengajar agar lebih mudah dipahami muridnya, menemukan tips atau trik mudah untuk menjawab soal.
Kalau kita terbiasa megulang sesuatu ilmu selain menjadikan kita tidak mudah lupa dengan ilmu tersebut, kita juga bisa menemukan hal-hal baru, bisa berupa koneksi atau hubungan dengan ilmu lain, pemahaman baru setelah melakukan beberapa kali penngulangan, atau menemukan letak kesalahan kita selama proses belajar suatu ilmu. Contohnya lagi nih, seumpama kita ni seorang pemrogramer, untuk membuat suatu pembrograman dibutuhkan analisa alur program, suatu perhitungan atau pemahaman fungsi dari suatu bahasa pemrograman. Awalnya kita mengikuti program yang sudah ada dengan mencoba untuk mengetik ulang baris demi baris. Namun saat peroses pengecekan atau Compail ternyata tetap saja ada kesalahan atau errornya. Awalnya kesalahan terjadi karena kesalahan pengetikan, bisa kurang titik koma, atau pengetikan yang salah. Namun seiring kita sering mengulang kesalahan pengetikan akan berkurang, kecepatan kita dalam mengetik akan semakin cepat, pemahaman terhadap fungsi suatu program semakin meningkat, pemahaman terhadap suatu alur program akan semakin dalam. Hingga akhirnya kita akan menjadi seorang master dalam pemrograman.
Bisa jadi untuk menjadi seorang yang profesional terhadap suatu ilmu atau bidang kita memerlukan pengulangan sebanyak 100 kali, 1000 kali, 1 juta kali atau mungkin lebih. Jadi kita ngak boleh meremehkan pengulangan yang menurut kita adalah hal yang kecil. Kita tidak boleh lupa bahwa Gunung yang besar dan menjulang tersusun dari batu kerikil atau pasir yang jumlahnya sangat-sangat banyak.
Yuk kita melakukan pengulangan kecil suatu ilmu, biar kita tidak cepat lupa terhadap ilmu tersebut....
Semoga Bermanfaat....
Baca juga:
Artikel lain:
Belajar untuk Memaknai Hidup
Sumber Gambar: klinikpython.wordpress.com |
Dibutuhkan waktu memang agar suatu ilmu bisa menetap diingatan jangka panjang ingatan kita. Hal ini ditentukan dari seberapa sering kita mengulangnya, menggunakannya, dan seberapa pening ilmu itu bagi kita. Contoh ni seorang guru dengan pelajaran tertentu, Fisika umpamanya. Kita yang baru mempelajari pelajaran fisika mungkin mengalami kesulitan dalam memahaminya, membutuhkan waktu untuk memahami, mengingat atau menghafal rumus. Lain halnya dengan sang guru, ia sudah lama mempelajarinya, mengulangnya, bisa dikatakan ilmu fisikanya udah diluar kepala. Langkah selanjutnya si guru tinggal mengembangkan bagaimana cara mengajar agar lebih mudah dipahami muridnya, menemukan tips atau trik mudah untuk menjawab soal.
Kalau kita terbiasa megulang sesuatu ilmu selain menjadikan kita tidak mudah lupa dengan ilmu tersebut, kita juga bisa menemukan hal-hal baru, bisa berupa koneksi atau hubungan dengan ilmu lain, pemahaman baru setelah melakukan beberapa kali penngulangan, atau menemukan letak kesalahan kita selama proses belajar suatu ilmu. Contohnya lagi nih, seumpama kita ni seorang pemrogramer, untuk membuat suatu pembrograman dibutuhkan analisa alur program, suatu perhitungan atau pemahaman fungsi dari suatu bahasa pemrograman. Awalnya kita mengikuti program yang sudah ada dengan mencoba untuk mengetik ulang baris demi baris. Namun saat peroses pengecekan atau Compail ternyata tetap saja ada kesalahan atau errornya. Awalnya kesalahan terjadi karena kesalahan pengetikan, bisa kurang titik koma, atau pengetikan yang salah. Namun seiring kita sering mengulang kesalahan pengetikan akan berkurang, kecepatan kita dalam mengetik akan semakin cepat, pemahaman terhadap fungsi suatu program semakin meningkat, pemahaman terhadap suatu alur program akan semakin dalam. Hingga akhirnya kita akan menjadi seorang master dalam pemrograman.
Bisa jadi untuk menjadi seorang yang profesional terhadap suatu ilmu atau bidang kita memerlukan pengulangan sebanyak 100 kali, 1000 kali, 1 juta kali atau mungkin lebih. Jadi kita ngak boleh meremehkan pengulangan yang menurut kita adalah hal yang kecil. Kita tidak boleh lupa bahwa Gunung yang besar dan menjulang tersusun dari batu kerikil atau pasir yang jumlahnya sangat-sangat banyak.
Yuk kita melakukan pengulangan kecil suatu ilmu, biar kita tidak cepat lupa terhadap ilmu tersebut....
Semoga Bermanfaat....
Baca juga:
Comments
Post a Comment